Catur Agus Ariyanto, JaWAra Internet Sehat Lampung, kembali hadir untuk memberikan edukasi literasi digital melalui Wayang Literasi season II. Perpaduan budaya dan literasi digital ini diharapkan menarik minat masyarakat untuk lebih memahami perlindungan data pribadi di media digital.

Wayang Literasi merupakan pagelaran kesenian wayang yang dikemas dengan pesan literasi digital untuk masyarakat. Kegiatan ini merupakan kali kedua dilaksanakan oleh JaWAra Internet Sehat Lampung pada tanggal 16 Oktober 2022 di Yayasan Ar-Raca Muara Timur. Tahun lalu Wayang literasi pernah dilaksanakan dan mendapat penghargaan dari ICT Watch sebagai program yang mengangkat kebudayaan secara nasional.

Wayang Literasi tahun ini menceritakan bagaimana bahaya hoaks dan cara mengamankan data pribadi. Sebuah kombinasi kebudayaan dan literasi digital yang dikemas sangat menarik. Apalagi karakter wayang yang ditampilkan merupakan karakter wayang buatan pemuda asal Mesuji.

Selain ditampilkan di Yayasan Ar-Raca Muara Timur, wayang literasi juga disiarkan secara langsung dan mendapat apresiasi dari penonton. Peserta yang hadir sangat antusias melihat tradisi nusantara ditampilkan dengan pesan yang jarang muncul yaitu literasi digital. Selain menghibur, wayang literasi nyatanya mampu menambah wawasan mengenai pentingnya data pribadi yang harus diterapkan di kehidupan masyarakat. Karena saat ini marak terjadi kasus pencurian data pribadi di media digital.

Catur Agus Ariyanto, mengatakan kegiatan Wayang literasi terlaksana berkat kerjasama ICT Watch dengan Kominfo Pusat, dan RTIK sebagai pelaksana kegiatan program JaWAra Internet Sehat yang kali ini fokus untuk melakukan edukasi tentang hoaks dan keamanan data pribadi.

Melalui wayang literasi, Catur berharap agar peserta mengerti dan jangan terpancing dengan berita hoaks serta bijak dalam menggunakan media digital. Jangan sampai data pribadi di internet mudah disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Wayang literasi bukan hanya sekedar tontonan. Tetapi juga sebuah edukasi di era perkembangan teknologi dengan tidak meninggalkan seni budaya yang adiluhung. Semoga, makin banyak kolaborasi budaya dan literasi digital lainnya agar lebih mudah diterima oleh masyarakat. (ria)