Rindi Eka Putri, JaWAra Internet Sehat dari Sumatera Selatan mengadakan Seminar Denting Kasida (Digital Parenting Keluarga Aman dan Sehat di Dunia Digital) sebagai bagian dari edukasi literasi digital safety untuk para guru dan orang tua di Sumsel. Seminar pertama diadakan di SD Negeri 111 Palembang pada tanggal 5 November 2022.

Pelatihan dilaksanakan dalam waktu satu hari secara luring dengan melibatkan pihak sekolah, Dinas Pendidikan Kota Palembang, perangkat desa Kecamatan Sako Palembang, Komunitas anak, dan stakeholder terkait serta bantuan dari mitra kolaborasi Relawan TIK Sumsel. Event ini diikuti oleh 203 peserta.

Turut hadir pula rekan Rindi, sesama JaWAra Internet Sehat 2022, yaitu Vanisa Dian Anggraini, perangkat desa Kelurahan Sialang Palembang, dan Widuri Dea Sari (Google Certified Trainer).

Adapun latar belakang digagasnya seminar ini adalah pentingnya menjaga keamanan anak saat mereka berinteraksi di dunia digital yang semakin berisiko membahayakan keselamatan jiwa serta mempengaruhi tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun psikis.

Diharapkan dari hasil sosialisasi serta seminar ini, nantinya para guru dan orang tua dapat mempelajari cara-cara positif yang bisa diterapkan sebagai upaya mencegah atau meminimalisir dampak negatif dunia digital pada anak, salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi pendukung untuk memantau keamanan aktivitas maupun jejak digital anak.

Rindi juga merasa, para guru tentu pernah atau sering menemui berbagai cerita dari anak-anak didiknya yang berhubungan dengan aktivitas internet mereka terkait tugas sekolah, maupun non akademis seperti saat menggunakan media sosial. 

Satu contoh kasus yang Rindi temukan dan menurutnya sangat miris, karena dialami di usia yang tergolong dini, adalah curhatan seorang anak yang terpapar konten pornografi dari teman di lingkungan permainannya yang berbeda lawan jenis dengan anak tersebut. 

Usut punya usut, ternyata anak tersebut memang diberikan kebebasan oleh orang tuanya untuk berteman dan bermain internet tanpa adanya pengawasan. Hal tersebut dikarenakan orang tuanya yang sibuk bekerja hingga larut malam dan kurangnya pemahaman akan literasi digital. 

Setelah berbagi kisah diatas ke peserta yang hadir, Rindi melihat para orang tua dan guru menjadi antusias untuk mempelajari lebih lanjut tentang digital parenting. Walaupun masih ditemui generation gap terkait pemanfaatan teknologi digital, akan tetapi para orang tua dengan semangat ingin terus belajar guna melindungi anak-anak mereka dari dampak jangka panjang aktivitas digital yang buruk.

Masih banyak kasus lain yang ia temukan, seperti anak-anak yang sudah kecanduan gadget hingga tidur sampai larut malam, atau mengklik sembarangan link tidak dikenal sehingga menyebabkan informasi pribadi tersebar atau mendapatkan virus.

Orang tua dari salah seorang peserta juga bercerita hal yang serupa tentang anaknya yang sudah kecanduan bermain games dan social media di handphone. Beliau mengatakan anak tersebut bisa bermain gadget dari pagi hingga malam tanpa henti, terutama dihari libur. Sang anak akan mengamuk dan menangis jika handphonenya diambil. Sementara di lain hari ia mengeluhkan matanya yang sakit.

Ada juga orang tua yang curhat kalau anaknya kecanduan bermain tik tok hingga terkadang bergadang sampai lewat dini hari. Orang tua dari kedua anak tersebut pun ingin mengetahui bagaimana caranya membatasi atau mengedukasi anak yang sudah kecanduan gadget serta cara mengawasi anak saat para orang tua tetap harus bekerja.

Kejadian-kejadian seperti itu tidak bisa dipungkiri dan akan semakin sering kita jumpai di sekitar kita di era yang serba digital ini. Apabila tidak ada tindak lanjut berupa edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingya kecakapan literasi digital untuk guru maupun orang tua, maka masa depan anak-anak Indonesia akan ikut terancam.

Menjaga masa depan generasi mendatang Indonesia menjadi motivasi dan pendorong utama Rindi dan teman-teman untuk mengajak guru dan orang tua bersama-sama membentengi anak-anak dan menggunakan teknologi digital secara bijak.

Oleh sebab itu, Ia dan teman-teman tidak pernah luput memberikan solusi dan langkah-langkah digital safety kepada para peserta seminar, yaitu dengan menggunakan suatu aplikasi untuk memantau aktivitas anak. Salah satu perangkat ini bisa ditemukan dan diakses juga melalui tautan http://s.id/jagadatapribadi dan http://s.id/keuangandigital. Para peserta pun sangat senang dan ingin segera mencobanya. (ses)