Azmi Irfala, JaWAra Internet Sehat Kalimantan Selatan kembali menggelar Series of PandaWA keempat di UIN Antasari Banjarmasin pada tanggal 18 Oktober 2022. Seminar dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta dengan tiga narasumber yang akan memaparkan materi terkait cara tepat mendidik anak di era digital serta pemahaman mengenai hoaks dan keamanan digital.
Selain UIN Antasari Banjarmasin, Azmi masih berkolaborasi dengan Yayasan Titik Fokus Karya, Komunitas Duta Baca Tanah Bumbu, dan tentunya Relawan TIK Kalsel.
Sementara narasumber yang hadir, antara lain Ibu Hardiyanti Pratiwi, Pemerhati Anak Usia Dini dan Dosen UIN Antasari Banjarmasin serta M. Irfan Islamy, M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Antasari Banjarmasin. Tak luput narasumber dari tim JaWAra Internet Sehat, yaitu Azmi sendiri dan Khusnul Aflah, Program Manager JaWAra Internet Sehat.
Azmi Irfala yang juga merupakan Relawan TIK Tanah Bumbu menyampaikan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai hampir 70% lebih dari total penduduk. Oleh karena itu pemahaman yang baik tentang karakteristik anak dan cara tepat mendidik anak di era digital menjadi penting bagi optimalisasi tumbuh kembangnya.
“Penting untuk memahami, rekam jejak digital dan keamanan digital seperti penguatan sandi penggunaan media digital dan tidak asal klik tautan yang dibagikan agar terhindar dari dampak negatif era digital yang sedang dinikmati”, ungkapnya.
Selain materi keamanan digital, disampaikan juga materi mengenai cara efektif mengenali dan menghindari informasi negatif serta menggunakan media digital dengan aman.
Narasumber Hardiyanti Pratiwi mengungkapkan tiga tipe mediasi media digital pada anak, yaitu restriktif co-viewing, teknikal aktif, dan restriktif aktif. Beliau menganggap perlu ada pola penanganan yang tepat seperti mengurangi intensitas dan durasi akses, memitigasi konten yang diakses, dan kombinasi antar keduanya. Dengan demikian dapat mengurangi dampak negatif dari aktivitas digital anak.
Khusnul Aflah melengkapi materi seminar hari itu dengan pentingnya orang tua memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik anak dan karakteristik era digital itu sendiri agar mampu mendidik anak di era digital secara baik.
Materi narasumber terakhir, M. Irfan Islamy selaku Ketua Prodi S1 PIAUD UIN Antasari Banjarmasin dan pegiat literasi digital Titik Fokus Karya, menjadi pengingat sekaligus penutup seminar hari itu. Beliau mengutarakan bahwa penyesuaian terhadap pola asuh anak di era digital sangat penting dilakukan bagi tumbuh kembang mereka sehingga peran aktif orang tua yang sangat besar juga krusial dalam area tersebut. (ses)