Rudiyanto Zainudin, JaWAra Internet Sehat asal Nusa Tenggara Timur mengadakan program literasi digital sesi pertama di Terang, Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Secara kebetulan event ini juga diselenggarakan di SMKN 1 Boleng yang baru berdiri kurang lebih satu tahun sebelumnya.

Program yang bertajuk “Lonto Cama Literasi Digital, Pramuka Cerdas Pramuka Mantap” ini menyasar anak-anak dan pembina Pramuka mengenai pentingnya memiliki pengetahuan dasar digital khususnya cara bermain internet dengan sehat dan aman. Acara berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2022 dan dihadiri oleh 150 siswa dari sekolah SD, SMP dan SMA se- Kecamatan Boleng. 

“Lonto Cama” sendiri adalah bahasa Manggarai yang berarti duduk bersama. Lonto cama literasi digital selanjutnya akan diadakan juga di Desa Golo Mori, Desa Komodo, dan Desa Seraya Marannu dengan konsep perkemahan. Masing-masing lokasi merupakan area yang dijadikan pusat kegiatan ASEAN Summit 2023, ikon destinasi wisata Labuan Bajo, dan desa penyangga pariwisata Labuan Bajo.

Diharapkan dengan edukasi sejak dini dan meningkatkan literasi digital di kawasan-kawasan ini, para peserta dapat menjadi utusan JaWAra Internet Sehat selanjutnya bagi lingkungan maupun daerah di sekitarnya.

Selain memberikan pengetahuan terkait bahaya hoaks, penyebaran, dan cara mengatasinya. Peserta juga akan mendapat pelatihan mengenai bahaya phising dan cara membuat konten video untuk membagikan dan menyebarkan edukasi tentang ilmu-ilmu yang telah mereka dapat. 

Ini penting sekali karena di daerah wisata Labuan Bajo sudah banyak sekali korban dari phising. Hampir setiap saat masuk WhatApp (WA) berisi alamat web yang bisa mencuri data pribadi korbannya. Tanpa kemampuan literasi digital yang memadai, tidak bijaknya penggunaan internet juga dapat menyuburkan konten hoaks, pencurian data pribadi serta ujaran kebencian/ SARA.

Sesi pertama di SMKN 1 Boleng bekerja sama dengan Dinas Kominfo Manggarai Barat, Gerakan Pramuka Komodo, Relawan TIK Indonesia, Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, dan dihadiri juga oleh Kepala sekolah SMKN1 Boleng, Kepala SDI Cowang, Kepala SDN Terang, Gurus MTS Al Arsy Terang, Guru MIS Terang, DKR Kwaran Komodo. Tak luput Pak Yan, tokoh masyarakat Golo Sepang yang rutin memberikan literasi digital melalui pantun. 

Hadir juga Bapak Camat Boleng yakni Yohanes Suhardi yang membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, beliau berterima kasih atas kehadiran JaWAra Internet Sehat dan para tim dan atas terselenggaranya kegiatan yang bermanfaat ini. Beliau juga berharap kegiatan ini terus dilakukan dan ditujukan juga kepada elemen masyarakat lain agar semangat literasi digital semakin meluas.

Kegiatan Lonto Cama Literasi Digital ini diawali dengan paparan singkat Bapak Fauzi Nilhak dari Kominfo Manggarai Barat yang memaparkan materi tentang pentingya literasi digital agar selaras juga dengan program nasional Indonesia Makin Cakap Digital. Beliau menjelaskan bagaimana Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super premium memerlukan peran aktif generasi muda dalam menyebarkan konten kreatif yang sehat dan aman. 

Selain itu, generasi muda tidak hanya menjadi agen perubahan bagi konten keamanan digital, tapi juga bisa ikut mempromosikan potensi NTT, khususnya Golo Sepang, dengan cara yang positif. Selanjutnya, JaWAra Internet Sehat NTT, sekaligus pengurus Gerakan Pramuka Komodo, mengajak para peserta SD untuk bermain ular tangga internet sehat yang dipandu oleh Kak Rabani dan Kak Fifi dari Gerakan Pramuka Komodo.

Tidak hanya antusias mengikuti permainan, anak-anak juga semangat mengajukan pertanyaan terkait materi yang diberikan. Banyak juga yang bercerita tentang pengalaman mereka mendapat link mencurigakan melalui sms maupun terpapar konten dewasa saat bermain mobile games di ponsel orang tua. Tim pun menjelaskan bahwa itu adalah contoh-contoh aktivitas yang perlu diwaspadai dan dilaporkan kepada orang tua. 

Untuk peserta yang lebih dewasa, JaWAra Internet Sehat NTT mengajak para peserta untuk mengulang kembali apa itu literasi digital, menjelaskan tentang hoaks, serta cara melindungi data pribadi. Pada segmen tanya jawab, tidak sedikit juga peserta yang curhat tentang akun sosial medianya yang terpapar konten pornografi dan notifikasi hoaks di WA terkait phising.

Di akhir kegiatan, peserta di bagi dalam 6 kelompok dan diminta untuk menggambar 4 aplikasi yang sering mereka gunakan untuk kemudian dijelaskan oleh JaWAra Internet Sehat dan tim mengenai manfaat positif dan risiko keamanan digitalnya.

Peserta yang diajarkan tentang public speaking kemudian diminta untuk mempresentasikan materi yang telah mereka terima dengan cara mereka masing masing. Pada sesi ini, banyak sekali bermunculan pertanyaan, sehingga wawasan peserta semakin meningkat dari mendengar jawaban maupun sharing yang mereka dengar. 

Sebagai JaWAra Internet Sehat, Rudy berharap materi yang diberikan, bisa membangun kesadaran dan kemampuan para peserta dalam hal: Digital Skills, Pengetahuan tentang penggunaan media sosial untuk mempromosikan potensi wisata, UMKM dan alam; Digital Culture, Pengetahuan tentang pemanfaatan Internet untuk melakukan hal produktif, kreatif dan positif; Digital Ethics, Pengetahuan tentang cara berpikir kritis dalam membedakan dan menyikapi hoaks/ disinformasi; serta Digital Safety, Pengetahuan tentang melindungi data pribadi dan privasi serta keamanan penggunaan gadget.

“Khususnya dalam berpikir kritis, etika bermedia sosial, menghormati privasi, serta menjaga data pribadi dan keamanan digitalnya,” tutup Rudy. (ses)