Tiara Lestari | jaWAra Internetsehat Bekasi

Berawal dari perbincangan antara pihak MAN 1 Bekasi dan JaWAra Internet Sehat pada sekitar bulan Juli 2022 lalu, sekolah ini pun akhirnya masuk dalam agenda perjalanan Roadshow JaWAra Internet Sehat Kabupaten Bekasi 2022. Setelah saling bersepakat menyetujui agenda, Tiara Lestari selaku JaWara Internet Sehat mengirim surat ke pihak sekolah MAN 1 Bekasi sebagai salah satu syarat administrasi.

MAN 1 Bekasi merupakan sekolah yang sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan positif yang sifatnya edukatif. Hal ini terbukti dari banyaknya kegiatan non akademik yang dilakukan sekolah tersebut guna mencerdaskan siswanya seperti jurnalistik dan IT dalam giat ektrakulikuler.

Salah satu kegiatan non akademik yang masif dilakukan di MAN 1 Bekasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan ekstrakurikuler seperti jurnalistik dan IT. Rasanya tak salah juga kegiatan Roadshow Literasi Digital 2022 kembali dilaksanakan di sekolah ini setelah di tahun 2021 juga telah dilaksanakan dengan melibatkan jumlah siswa yang sama.

Masih mengusung tema yang sama “Nyok Cakap Berinternet”, Roadshow Literasi Digital begitu disambut positif dan hangat tanpa kesan formal sebab begitu antusiasnya siswa-siswi MAN 1 Bekasi meski baru masuk sesi pembuka, terbukti dengan kehadiran 100 peserta seminar yang sangat tepat waktu dalam ruangan. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis, 25 Agustus 2022 tersebut dimulai pukul 09.00 WIB.

Kepala Sekolah MAN 1 Bekasi, Drs. H. Amal Basyari memberikan sedikit prolog tentang dunia digital dengan perumpamaan seperti dua mata pisau yang memiliki 2 sisi, dalam hal ini dampak positif dan dampak negatif. Kita sebagai pengguna harus bijak dan memiliki kesiapan dalam menggunakan dalam kehidupan sehari-hari.

JaWAra Internet Sehat 2021 menyampaikan bahwa Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi tahun Indonesia emas karena akan menghadapi bonus demografi. Saat itu jumlah populasi usia produktif mendominasi bangsa ini. Akibatnya angka persaingan sumber daya manusia makin tinggi sehingga generasi muda harus lebih mempersiapkan diri menjadi seseorang yang adaptif, inovatif, kreatif dan kolaboratif dalam setiap perkembangan zaman, terutama ketika masuk era digital.

Generasi muda harus mengambil peran dalam memanfaatkan teknologi digital sebaik mungkin. Era digital memberikan banyak kemudahan untuk semua orang bahkan dapat memunculkan peluang pekerjaan baru. Namun harus tetap waspada, sebab di ruang digital ada bahaya yang menanti seperti pencurian data pribadi, modus penipuan, kekerasan berbasis gender online dan lain sebagainya.

Ira Pelitawati, Sekretaris Relawan TIK Kabupaten Bekasi menjelaskan pemahaman tentang perlunya perlindungan identitas digital. Kita terpaksa setuju berasumsi bahwa perubahan baru terutama dunia digital akan selalu memiliki nilai plus dan minus dari berbagai kaca mata sebagai pengguna internet. Sudah banyak bukti kejahatan dan modus di ruang digital yang mengancam para pengguna internet.

Kewaspadaan pastinya butuh langkah antisipasi yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah dan meminimalisir kejahatan digital terjadi. Mulai dengan tidak sembarangan memberikan data pribadi, tidak menggunakan wifi publik saat transaksi keuangan dan selalu mengubah password secara berkala dengan kombinasi huruf, angka, karakter dan simbol agar tak mudah kecolongan. Ira juga berpesan kepada para siswa agar tidak mudah tergiur dengan modus-modus di ruang digital dan harus tetap waspada ketika berselancar di internet.

Apakah aset digital telah bocor dan dibobol oleh para penjahat? Di sinilah para peserta diajak untuk mempraktikkan sendiri bagaimana memeriksa keamanan aset digital mereka. Salah satunya dengan cara mengecek kebocoran email kepada para siswa. Banyak siswa yang aku emailnya mengalami kebocoran data. Mereka tak menyadari sebelum mengikuti workshop ini.

Aini Firdaus selaku Sekretaris Forum TBM Kabupaten Bekasi memaparkan tentang Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Diawali dengan penyampaian materi yang menampilkan video durasi pendek yang bercerita tentang betapa bahayanya sosial media yang kadang penuh topeng kepurapuraan. Profil opa Korea tapi nyatanya om om iseng yang sedang memanfaatkan kepolosan dan kenaifan kita di intenet.

Ia menekankan bahwa dalam peristiwa kekerasan kita harus tetap memposisikan dan memperjelas siapa korban dan pelaku kekerasan. Tapi korban KBGO tak hanya didominasi oleh perempuan, ternyata banyak pula kaum adam yang menjadi korban tindak kekerasan di internet. Maka dari itu, ia mengingatkan untuk tetap berhati-hati ketika berselancar di internet. Aini juga berpesan apabila ada korban kekerasan maka kita harus mendampingi serta merangkul korban dengan memberikan semangat dan dukungan agar ia terus bangkit.