Andy Hardiyanti, JaWAra Internet Sehat NTB, memberi ruang sharing berkarya melalui blog bisa menjadi medium raih prestasi secara personal. Ia melihat antusiasme menggebu anak-anak Pesantren Alam Satang Ibu untuk tetap ngeblog yang salah satu tujuannya meninggalkan jejak digital yang baik.

Pesantren Alam Sayang Ibu dan Semangat Ngeblog yang Menggebu-gebu. Tiga tahun sudah saya menjadi pengajar ekstrakurikuler blogging di Pesantren Alam Sayang Ibu, atau yang biasa disebut PAMSI. Sekolah yang dapat dikatakan sebagai yang pertama memiliki ekstrakurikuler yang tidak biasa ini. Mengapa saya katakan tidak biasa? Sebab dalam perjalanan saya menawarkan proposal kegiatan blogging workshop di sejumlah sekolah menengah pertama di Kota Mataram dan sekitarnya, termasuk perbatasan Kabupaten Lombok Barat, tak jarang mendapatkan respons: apa itu blog?

Tidak demikian pada pondok pesatren dengan slog menyemai masa depan ini. Di bawah pimpinan Bapak Dr. Jamaludin Abdullah, M. Ed, PAMSI telah lama mengenal yang namanya blog. Meski anggotanya setiap angkatan tidaklah banyak, namun ekskul yang berlangsung setiap hari Sabtu pagi tersebut tetap berjalan hingga sekarang. Aribal Waqy adalah satu diantara beberapa blogger muda yang lahir dari ekstrakurikuler itu. Setiap membaca postingan demi postingan Abi-nama akrabnya, saya lihat tulisan di blog ini- rasanya tidak ada apa-apanya. Hahahah.

Mengenalkan Lagi Blog di Sayang Ibu, Apa Perlu?

Lantas mengapa kemudian PAMSI menjadi satu dari empat sekolah yang saya- selaku JaWAra Internet Sehat NTB 2022 tuju? Bukankah telah lama nune dende (sebutan untuk santri dan santriwati di PAMSI) di sana mengenal blog, dan jika memang tertarik, mereka akan langsung mengikuti ekskulnya kan? Saya sempat berpikir demikian, sampai saya teringat bahwa akan terus ada pergantian di setiap tahun angkatan. Meski beberapa kali saya berkesempatan mengenalkan seperti apa sih ekskul blogging itu saat masa orientasi sekolah, tapi tetap saja waktu sekitar belasan menit saja tidaklah cukup. Mereka hanya melihat blog seperti apa, tanpa bisa merasakan sensasi membuat, menulis, dan mempublikasikan postingannya sendiri. Maka saya rasa inilah saat yang tepat.

Ekspektasi saya tidak terlalu tinggi, bahkan cenderung ingin berbuat lebih- pada sekolah tempat pertama kali saya sharing tentang dunia blog. Apalagi saat mengingat bahwa setiap tahunnya, anggota ekskul ini tidak pernah mencapai sepuluh orang yang aktif. Sempat terbayang, apakah nanti mereka akan bosan? Apakah materi yang disajikan bisa membuat mereka antusias menyimak?

Perintah Menulis dari Yang Maha Kuasa

Ternyata dugaan saya salah, nune dende PAMSI sudah dibuat antusias bahkan sejak kata-kata sambutan disampaikan oleh Bapak Dr. Jamaludin Abdullah, M. Ed. “Tahu tidak, dalam Al-Qur’an, kita pertama kali diperintahkan untuk apa, selain membaca? Ya, ada kata pena di sana”, jelas Direktur PAMSI tersebut. “Maka tak jarang kita mendengar kalimat ini- demi pena dan segala apa yang dituliskannya”, tambahnya lagi.

Sosok yang akrab dengan nama Je Abdullah tersebut menjelaskan bahwa Yang Maha Kuasa- Allah SWT, memerintahkan kita semua untuk menulis apa saja, hal-hal yang bermanfaat, agar kelak dapat dirasakan pula manfaatnya oleh orang banyak. Al-Qur’an adalah contoh nyata betapa pentingnya sesuatu itu didokumentasikan, bayangkan apabila tidak ditulis, kita tidak akan tahu apa saja ayat-ayat yang termuat dalam kalam Allah itu.

Menjadi Blogger Bermanfaat dengan Ciptakan Konten Blog yang Sehat

Membuat blog itu gampang, siapa saja bisa melakukannya. Tutorialnya pun bertebaran dan bisa diakses kapan saja di berbagai halaman internet. Menurut data techjury, sampai tahun 2022 ini sudah ada 600 juta blog di dunia. Banyak? Banget! Tapi apakah seluruh blog yang ada itu telah menulis postingan yang baik? Setidaknya bukan tulisan orang lain yang di-copy paste mentah-mentah. Atau mungkin tulisan dengan judul clickbait yang berisi hoaks nyaris di seluruh isi tulisannya, demi meraih pundi-pundi rupiah semata. Untuk itulah Blogging Workshop #2, Berkarya di Media Sendiri, Keren Gak sih? ini digelar. Tidak hanya agar para pesertanya jadi punya halaman blog/media sendiri, tetapi juga agar mereka tahu bahwa meski bebas berekspresi- berkarya di media digital itu pun ada etikanya.

Sebagaimana kegiatan workshop pembuatan blog yang digelar di sekolah pertama, yakni SMP Negeri 6 Mataram. Pada workshop yang berlangsung, Sabtu (13/8) di Lantai 2 Ruang Fatimah Pesantren Alam Sayang Ibu, saya bertindak sebagai narasumber pertama, yang membawakan materi tentang bagaimana menciptakan konten blog yang sehat, sebagai salah satu cara untuk meninggalkan jejak digital yang baik di internet. Lebih dari itu, saya pun berbagi cerita awal ngeblog dulu. Menarik karena para peserta yang hadir seluruhnya adalah nune dende kelas VIII (kelas 2 SMP). Usia mereka jauh lebih muda, dari saya yang dulu pertama kali ngeblog saat berstatus siswi kelas 2 SMA.

Berprestasi dari Ngeblog, Kenapa Tidak?

Ada banyak alasan seseorang ngeblog atau blogging. Mulai dari agar terlihat keren, sarana healing, untuk mengenal lebih banyak orang di luar sana, menyalurkan hobi menulis, dan masih banyak lagi. Lalu Alfian Rifa’i atau yang dikenal sebagai Hokyboy, narasumber kedua pada kegiatan workshop pembuatan blog di PAMSI, membagikan cerita suksesnya. Dimana awalnya ia hanya iseng saja, kemudian ketagihan menulis- karena tahu ia bisa mendapatkan penghasilan dari blog yang dikelolanya, sampai akhirnya tidak hanya penghasilan, bahkan dari blog ia mewujudkan satu per satu mimpinya.

“Tahu gak adik-adik, kakak dulu saat kuliah, pengen sekali bisa naik pesawat terbang. Pokoknya naik pesawat aja gitu, udah senang. Masya Allah, rezekinya bukan hanya naik pesawat, tapi dapat hadiah liburan ke berbagai negara plus uang tunai jutaan rupiah. Itu dapatnya setelah memenangkan lomba blog”, ungkap Alfian, blogger asal Gerung- Lombok Barat tersebut.

Nune Dende peserta Blogging Workshop #2, Berkarya di Media Sendiri, Keren Gak sih? tak bisa mengalihkan perhatiannya, saat Alfian share tentang betapa lomba blog itu ada banyak sekali, dengan hadiah yang wah. Tinggal kitanya aja nih sebagai blogger, yang harus mulai semangat membangun blog, rutin mengisinya dengan tulisan, dan total mengerjakan postingan yang akan dilombakan-setiap kali hendak mengikuti lomba blog.

Pesantren Alam Sayang Ibu dan Semangat Ngeblog yang Menggebu-gebu

Meski materi yang dibawakan di setiap sekolah sama, respon dari peserta tentu saja berbeda-beda. Alhamdulillah sejauh ini, semangatnya sama, meledak, menggebu-gebu.

“Saya senang menulis fiksi, khususnya yang berbau anime, dengan adanya blog ini saya bisa menulis cerita-cerita fiksi di sana. Kalau ada yang mau baca, ya tinggal kasih link postingannya saja”, jelas Danie, salah satu peserta workshop di Pesantren Alam Sayang Ibu.

Selain Daniel, tentu puluhan peserta lainnya, punya cerita sendiri dan ide-ide lainnya yang sudah terbayangkan akan ditulis di halaman blog mereka masing-masing. Seperti biasa, setiap akhir acara, kami mempersilakan siapa saja yang berkenan menampilkan postingan blog yang sudah dipublikasikannya pada layar di depan. Agar bisa dilihat oleh seluruh peserta. Nyaris seluruh peserta berlomba-lomba mengangkat tangan.

Alhamdulillah, puas sekali rasanya melihat semangat belajar blog yang menggebu-gebu dari para peserta di Pesantren Alam Sayang Ibu. Terlebih lagi ketika Direktur PAMSI, Pak Je Abdullah, menyatakan siap mendukung aktivitas ngeblog nune dendenya, dengan menyediakan jadwal khusus ngeblog di luar jam pelajaran bagi siapa saja yang hendap memposting tulisannya. Di mana pada waktu tersebut (selama satu jam), nune dende diperbolehkan menggunakan laptop dan mengakses internet. Masya Allah..

Tentu saja apa yang kami lakukan ini tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman JaWAra Internet Sehat dan Begibung Blogger Lombok atas terselenggaranya acara ini. Kepada pihak PAMSI, atas kesediaannya berkolaborasi. Serta tentu saja kepada pihak-pihak sponsor yang telah mendukung berlangsungnya acara. Mulai dari IndiHome, Adhitama, Nutsafir Lombok, Roti Gembong Mandalika, Lombok Info, dan Mafindo Mataram.

Sumber lengkap ada di: https://andyhardiyanti.com/2022/08/pesantren-alam-sayang-ibu/