Rahma Ainun, Ridha Hany, Antie Desya dan Rahma Tejawati merupakan JaWAra Internet Sehat Jawa Barat. Mereka berbagi konten positif melalui kanal instagram dengan tema Perihal Gadget pada Anak dan Tantangannya Bagi Orangtua.
Era digital yang semakin canggih menghadirkan tantangan tersendiri bagi orang tua dalam membimbing anak-anak. Teknologi begitu lekat dalam kehidupan sehari-hari tak terkecuali anak-anak.
Tak sedikit orang tua yang menjadikan gadget sebagai alat untuk menenangkan supaya anak tidak rewel. Padahal jika dilakukan terus menerus, akan muncul dampak negatif karena anak dengan mudah meniru apa yang dilihatnya tanpa dibekali kemampuan untuk menyaring informasi yang baik atau tidak.
Disinilah pentingnya edukasi literasi digital. Bukan hanya bagi anak tetapi orang tua yang menjadi kunci perkembangan anak-anaknya. Untuk itu, Rahma A, Ridha, Antie dan Rahma T sebagai JaWAra Internet Sehat mencoba mengambil bagian dengan pembuatan konten positif di media digital agar orang tua bisa berefleksi mengenai tantangan gadget sesuai usia anak.
Mereka berkolaborasi dengan @keluargakita.id dan @rangkulkeluargakita membuat konten di instagram agar literasi digital ini agar menyentuh lebih banyak keluarga Indonesia. Followers pun dapat berinteraksi melalui kolom komentar dan direct message.
Konten ini memuat 3 garis besar yaitu mengapa anak menyukai gadget, tantangannya itu sendiri, hingga apa yang orangtua bisa lakukan dalam menghadapi tantangan tersebut. Di akhir konten followers diajak untuk berefleksi mengenai apa yang pernah dialami dan apa yang sudah dilakukan.
Tugas sekolah jadi terbengkalai, malas berinteraksi langsung dan sulit fokus merupakan beberapa tantangan penggunaan gadget yang disampaikan lewat infografis yang apik. Selanjutnya, followers juga diberi masukan berupa langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam mendampingi anak dalam menghadapi dampak buruk penggunaan gadget.
Orang tua bisa memulai dengan mendampingi anak saat menggunakan gadget ataupun mengakses internet. Kegiatan diskusi mengenai dampak buruk penggunaan gadget juga perlu dilakukan agar anak mengerti kenapa ada batasan waktu screen time. Selain itu orang tua diajak untuk membuat kesepakatan bersama dan meluangkan waktu bermain tanpa gadget.
Dalam kolom chat, terdapat beberapa orangtua yang menceritakan pengalamannya dalam menghadapi tantangan penggunaan gadget pada anaknya. Ceritanya beragam, dari yang kebingungan karena pekerjaannya sangat erat dengan gadget, sehingga terpaksa terus menerus memberikan gadget pada anaknya.
Ada pula cerita orangtua yang anaknya kesepian saat tidak bisa bermain dengan teman-teman sebaya karena temannya sibuk dengan gadget masing-masing dan cerita orangtua yang ingin menumbuhkan minat baca anaknya agar anaknya dapat mengurangi intensitasnya dalam memegang gadget.
Setiap cerita, pertanyaan dan kesan yang dituliskan di kolom chat pun segera dijawab agar dapat memberikan gambaran bagi orangtua tentang hal yang ingin diketahui mereka mengenai tantangan penggunaan gadget pada anak usia sekolah dasar.
Melalui pembuatan konten ini, Rahma A, Ridha, Antie dan Rahma T berharap orang tua lebih aware akan penggunaan gadget pada anak usia dini serta melakukan tindakan preventif untuk mengatasi dampak buruk yang bisa saja terjadi. (ria)