Ni Kadek Dwi Febriani, JaWAra Internet Sehat Provinsi Bali menempuh perjalanan selama 2 jam bersama tim dan narasumber menuju lokasi Roadshow Anti Hoax dan Literasi Data Privacy selanjutnya. Perjalanan dari Denpasar kali ini ditemani oleh indahnya pemandangan Gunung Agung dan situasi pedesaan yang asri. 

Tanpa terasa tim sudah tiba di SD Negeri 5 Kawan. Selain Relawan TIK Provinsi Bali dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Bali, Ni Kadek Dwi Febriani juga mengajak dua orang narasumber. Bapak I Wayan Abyong, S.ST., M.Kom selaku perwakilan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Bali dan Ibu Ni Luh Putu Ning Septyarini P.A., M.Pd selaku perwakilan Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Relawan TIK Provinsi Bali. 

Setelah berkesempatan mengunjungi para pendidik di Denpasar dan masyarakat adat di Kabupaten Klungkung, Ni Kadek Dwi Febriani akan berjumpa dengan peserta didik Kabupaten Bangli yang duduk di kelas empat SD. Seperti sebelumnya, ia juga didampingi oleh JaWAra Internet Sehat Bali 2022 lainnya, Ni Kadek Sintya.

Tema “Memahami Pentingnya Menjaga Data Privasi di Ruang Digital” yang dibawakan pada roadshow hari Senin, 1 Agustus 2022 itu ternyata disambut dengan antuasias oleh semua peserta cilik yang hadir. Terlihat masih minimnya pengetahuan mereka tentang bagaimana sebaiknya menyikapi informasi yang beredar di internet serta menjaga keamanan data pribadi di ruang digital.

Terdapat beberapa siswa dan siswi menyampaikan pengalaman mereka mengenai data privasi yang dialami oleh anggota keluarga.

“Ibu saya pernah diteloepn dan di WA terus-terusan orang yang tidak dikenal”, curhat salah satu peserta. Tidak hanya itu, mereka juga sangat aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab.

Para narasumber pun menambah keseruan dengan memberikan hadiah kepada 44 peserta yang hadir sejak pukul 08.00 pagi tersebut. Siswa-siswi jadi makin semangat khususnya saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.

“Saya harap kegiatan ini bisa diadakan lagi di lain kesempatan untuk siswa-siswi kelas lain,” ujar Ibu Kepala SDN 5 Kawan yang melihat besarnya semangat belajar para peserta. 

Menurutnya, perbedaan zaman dan kemampuan generasi muda saat ini menggunakan gawai sudah sangat berbeda dengan generasi dahulu. Tantangannya pun semakin rumit sehingga memang penting adanya literasi digital yang diadakan untuk anak sekolah dasar. Semakin dini paham akan semakin baik guna meminimalisir timbulnya permasalahan yang tidak diinginkan kelak.

Hebatnya, anak-anak di sekolah dasar saat ini sudah mengetahui bahwa di media sosial mereka tidak boleh mencantumkan data pribadi di bio akun media sosial yang dimiliki. Anak-anak juga sudah sangat peka dengan lingkungan sekitar termasuk mengenai apa yang terjadi di lingkup digital.

Ni Kadek Dwi Febriani merasa bersyukur dirinya dan tim Roadshow Anti Hoax dan Literasi Data Privacy serta para narasumber telah diterima dengan baik oleh SD Negeri 5 Kawan melalui terlaksananya kegiatan dengan baik dan tanpa kendala. Rekan mahasiswa dari STMIK Primakara yang turut serta dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bangli juga dapat berlangsung dengan baik.

Menyebarluaskan pentingnya literasi digital kepada pendidik, peserta didik, dan masyarakat adat hingga seluruh masyarakat Bali merupakan alasannya menjadi JaWAra Internet Sehat. Ia juga berharap para peserta didik dapat meneruskan informasi yang mereka dapatkan ke teman-teman, keluarga, kerabat dan lingkungan sekitar. 

Dengan demikian angka masyarakat yang terliterasi digital akan turut meningkat,  meminimalkan dampak negatif penyebaran informasi maupun konten yang belum diketahui kebenarannya sebagai akibat pesatnya perkembangan internet di Bali khususnya Kota Denpasar. (ses)