Abner Thomas Tanu, JaWAra Internet Sehat NTT menyambangi 3 desa di Kupang untuk memberi edukasi literasi digital kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan. Ia membuktikan bahwa literasi digital bisa disampaikan melalui media sederhana seperti kertas dan spidol, tanpa mengurangi pesan agar anak terlindungi di media digital.

Tiga hari berturut-turut (27-29 juli 2022), JaWAra Internet Sehat NTT bersama Voice Now Kupang memberi edukasi kepada anak-anak di 3 desa Kabupaten Kupang yaitu Desa Oeltua, Desa Oeletsala dan Desa Oelnasi. 

Literasi digital diperkenalkan dengan cara yang berbeda oleh Abner. Berbekal kertas dan spidol, anak-anak diajak untuk memahami permasalahan dari aplikasi media sosial yang mereka gunakan. Ia berharap anak-anak dapat berpikir kritis setelah kegiatan Temu Netizen Anak. 

Menurut Abner, kegiatan bersama anak ini merupakan bagian dari perayaan Hari Anak Nasional 2022. Mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, hari anak tahun ini sejalan dengan apa yang diharapkan Abner dengan menghadirkan kegiatan “Temu Netizen Anak : Netizen Desa Sehat Digital”. Agar anak-anak Indonesia dapat menggunakan media digital dengan baik dan terlindungi dari kejahatan di media digital.

Diskusi Kelompok, Ajak Anak Berpikir Kritis

Tiga dengan cerita yang berbeda, namun memiliki keseruan dan semangat literasi digital yang sama. Kedatangan tim JaWAra Internet sehat pun disambut baik oleh Netizen Anak yang hadir. 

Temu Netizen Anak dikemas dengan metode kreatif yang dirancang khusus untuk anak-anak desa pengguna internet. Kegiatan diawali dengan pre-test untuk melihat sejauh mana pemahaman anak-anak akan literasi digital.  Lalu dilanjutkan sosialisasi mengenai cara menjaga privasi dan data pribadi, bagaimana menanggapi berita hoaks serta memilih platform yang tepat dalam berbagi informasi.

Hebatnya meski tinggal di desa, anak-anak sudah mengenal berbagai macam media digital dan mengetahui permasalahan yang ada lewat diskusi kelompok. 

Anak-anak dibagi ke dalam tiga kelompok dan diminta menggambarkan tiga aplikasi favorit, apa yang mereka lakukan di aplikasi tersebut serta menceritakan dampak positif dan negatifnya. 

Dari hasil diskusi, anak-anak ternyata sudah aktif menggunakan aplikasi media sosial bahkan ada yang terkena dampak negatifnya. 

“Di Facebook, banyak berita hoaks dan kata-kata kotor,” ungkap salah satu peserta yang hadir. 

Makin Cakap Digital dengan Main Ular Tangga Internet Sehat

Anak-anak pun melatunkan “Hompilahom pimprang” untuk memulai permainan Ular Tangga Internet Sehat. Permainan ini merupakan rangkaian kegiatan Temu Netizen Anak. 

Lewat permainan yang seru, anak-anak mau terbuka mengenai aktivitas mereka saat berselancar di internet. 

“Saya sudah punya akun dan bermain media sosial sendiri, Kak,” kata salah satu anak yang usianya belum 13 tahun.

Tak hanya itu, ada juga yang bercerita kalau ia sudah tahu beragam isu di internet. 

Semua cerita anak-anak dijawab oleh Abner dengan memberi nasihat penutup mengenai cara aman berinternet. Mereka pun diajak untuk tidak mudah percaya berita yang belum tentu kebenarannya. 

Akhir kegiatan, dilakukanlah post-test. Anak-anak ternyata semakin paham mengenai literasi digital dilihat dari hasil post-testnya yang baik. Abner pun mengajak netizen anak untuk menyebarkan berita baik di internet melalui kampanye di media sosial masing-masing agar lebih banyak lagi teman-teman yang teredukasi.