Muhammad Aswar, JaWAra Internet Sehat Sulawesi Selatan, membagikan pengalamannya dalam memberikan edukasi literasi digital kepada mahasiswa Enrekang yang menimba ilmu di Makassar, agar kelak mereka dapat menjadi panutan cakap digital di kampung halaman.

Ratusan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang sedang melanjutkan studi di Kota Makassar kala itu, Sabtu (1/10) berkumpul di SapuLidi Foodcourt Makassar. Bukan tanpa tujuan, total sejumlah 178 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa itu datang menghadiri Dialog Literasi Digital bertajuk “Pentingnya Perlindungan Privasi Data Digital di Media Sosial” yang diselenggarakan oleh JaWAra Internet Sehat bekerja sama dengan Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu.

Muhammad Aswar sebagai perwakilan dari JaWAra Internet Sehat Sulawesi Selatan, dalam dialog tersebut memaparkan materi terkait perlindungan data pribadi di dunia digital, serta bagaimana mencegah penyebaran hoaks. Kegiatan berjalan lancar dan kian seru karena antusiasme para peserta yang tinggi. Sebagai mahasiswa yang kritis, tentu saja mereka tak henti melontarkan pertanyaan demi menjawab hal-hal yang masih membuatnya penasaran.

Muzakkir selaku ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu dalam sambutannya menyatakan bahwa tujuan diadakannya dialog literasi digital ini, adalah agar mahasiswa bisa menjadi pelopor literasi digital di masyarakat khususnya di kampung halaman mereka di Kabupaten Enrekang. Sehingga di dunia digital, mereka bisa menjadi contoh bagi orang-orang sekitarnya. Demikian pula ketika pulang ke kampung halaman nanti, informasi yang mereka dapat di sini, dapat diteruskan ke masyarakat. Agar edukasi tentang pentingnya perlindungan data pribadi dapat kian luas dipahami oleh masyarakat, khususnya di Kabupaten Enrekang.

“Kita mengadakan kegiatan literasi digital bersama JaWAra Internet Sehat Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan teman-teman bisa menjadi pelopor di masyarakat, minimal pada keluarga kita di kampung halaman tentang ternyata banyak dampak buruk dan potensi penipuan dalam bersosial media.” Kata Muzakkir.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial, lebih luas lagi dunia digital, pun dapat memberikan manfaat ketika digunakan secara tepat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa bijak dalam berkomunikasi di dunia digital, serta dalam memanfaatkan perangkat digital. Ya, dunia digital ibarat pisau bermata dua, ia akan bermanfaat ketika tepat digunakan, sekaligus bisa membahayakan ketika salah digunakan. (ah)