Muhammad Reza Reksa, JaWAra Internet Sehat Kalimantan Barat memberi bekal kemampuan literasi digital pada siswa di Pontianak agar memahami etika berjejaring di media digital.

Kemudahan akses informasi di dunia digital memberikan sejumlah dampak yang signifikan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, pengguna internet di Indonesia tahun 2021 lalu mengalami peningkatan 11% dari 175,4 juta menjadi 202,6 juta pengguna.

Peningkatan tersebut perlu diimbangi juga dengan pemahaman beraktivitas di ruang digital yang baik. Pengelolaan ruang digital dengan bijak mampu mendorong tumbuh kembang anak dalam meningkatkan kemampuan kognitifnya seperti meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, terampil menggunakan alat elektronik, mudah mempelajari berbagai bahasa dan sebagainya.

Namun, di sisi lain anak-anak pun sangat rentan terpapar dampak negatif di ruang digital. Hal ini disebabkan oleh masifnya penggunaan perangkat teknologi. Saat pandemi Covid-19 melanda contohnya, anak-anak belajar dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sehingga dalam keseharian mereka akan banyak bersentuhan dengan dunia digital. Interaksi yang intens pada gadget ini akan berpengaruh pada perkembangan otak apalagi jika sudah terpapar konten konten negatif seperti konten pornografi.

Untuk itu pembekalan kemampuan literasi digital sebaiknya diberikan kepada anak-anak sejak dini agar dapat memanfaatkan media digital untuk hal bermanfaat dan menghindari kejahatan di ruang digital antara lain cyberbullying, antisosial, dan hoaks.

Sebagai upaya untuk mengambil peran dalam edukasi literasi digital kepada generasi muda, JaWAra Internet Sehat Kalbar menggelar Kegiatan Seminar & Workshop Literasi Digital Etika Berjejaring : Jarimu Harimaumu di SMA Kapuas Pontianak pada tanggal 25 Oktober 2022.

Kegiatan ini ditujukan bagi para Pendidik, Siswa dan Sekolah-Sekolah di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Sekolah Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di Era Industri 4.0.

Siswa diharapkan dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk hingga akhirnya membentuk pola pikir dan pandangan kritis-kreatif.

Workshop diikuti oleh sekitar 100 peserta ini merupakan kegiatan perdana M. Reza, JaWAra Internet Sehat Kalbar, yaitu Muhammad Reza Reksa. Acara berjalan sangat asyik karena pemateri selalu melibatkan peserta dalam menyampaikan materinya, seperti tanya jawab, cerita pengalaman bermedia sosial dari peserta dan pemateri. Peserta pun sangat antusias akan program JaWAra Internet Sehat karena merasa edukasi literasi digital sangat penting dimiliki oleh generasi muda agar bijak bermedia digital. (ria)