Aiya Lee dan Fitri Aulia Hamid, duo JaWAra Internet Sehat asal Maluku Utara melanjutkan kegiatan edukasi literasi digital kepada murid sekolah dasar, dalam rangka memberikan pemahaman kecakapan digital pada mereka-generasi alpha.

Generasi alpha adalah mereka yang pertama kali mengenal dunia digital. Mereka yang dalam kesehariannya, sedari kecil, telah terbiasa dengan perangkat dan media digital. Tidak sulit untuk berbicara menggunakan istilah-istilah digital dengan mereka, sedikit banyak mereka memahaminya. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, apa jadinya ketika kita dihadapkan pada generasi alpha yang tidak saja tahu, tapi sudah kritis dan paham baik buruknya dunia digital? Wow! Tentu ini akan sangat menarik.

Setidaknya, kita sebagai generasi yang terdahulu, tidak perlu khawatir akan apa yang terjadi di masa yang akan datang. Pekerjaan kita untuk memberikan pemahaman terkait literasi digital pada mereka, rasanya menjadi jauh lebih mudah. Lewat sosok-sosok cerdas nan kritis ini, kita seperti punya perpanjangan tangan yang kelak akan mengedukasi orang lain, baik teman-temannya maupun masyarakat luas akan pentingnya kecakapan digital.

Pengalaman tersebut yang dijumpai oleh duo JaWAra Internet Sehat Maluku Utara, Aiya Lee dan Fitri Aulia Hamid, 19 Oktober 2022 lalu. Dalam kesempatannya memberikan edukasi literasi digital di dua sekolah dasar, yakni SDN 16 dan SD Alkhairaat 05 Maluku Utara, mereka menemukan hal-hal menakjubkan. Bagaimana di dua sekolah yang terletak cukup jauh dari pusat kota tersebut, yakni SDN 16 di Kecataman Kota Ternate Tengah dan SD Alkhairaat 05 di Kecataman Ternate Selatan, ternyata memiliki murid-murid yang kritis.

Jauhnya lokasi sekolah dari pusat kota tidak lantas membuat murid-muridnya tertinggal dalam hal dunia digital. Kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta dari dua sekolah itu selain diisi dengan pemaparan materi literasi digital, juga terdapat sharing session. Menarik ketika mendengar bagaimana para generasi alpha ini berbagi cerita. Mulai dari mereka yang telah memahami bagaimana penggunaan media sosial instagram maupun tiktok. Bagaimana kemudian mereka tahu bahwa jika dimanfaatkan dengan baik, media sosial tersebut dapat memberikan manfaat dalam kehidupan mereka.

Beberapa diantaranya yaitu penguasaan bahasa Inggris, kecakapan dalam menggunakan program-program/aplikasi di gawai, terampil berpikir saat memecahkan masalah pada game, dapat berkomunikasi dengan orang lain dari tempat yang berbeda sehingga menambah luas jejaring pertemanan. Di balik manfaat tersebut, para murid pun memahami, ketika perangkat digital tidak digunakan secara bijak, maka akan berdampak buruk bagi kehidupan mereka. Seperti lupa waktu, jadi kecanduan, memungkinkan diretasnya akun ketika tidak paham melindungi data pribadi, dan lainnya.

Memang sudah seharusnya obrolan terkait literasi digital dengan para generasi alpha ini menjadi obrolan yang asyik. Obrolan yang kesannya tidak menggurui, sehingga mereka pun nyaman berbagi cerita dengan kita. Sembari mendiskusikan bersama solusi-solusi yang mereka hadapi dalam komunikasi di dunia digital. (and)