Musfira Safari, JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tengah, menginisiasi program JaWAraxYouth, sebuah program literasi digital berupa kegiatan pelatihan yang ditujukan kepada pemuda di Sulawesi Tengah. Berlangsung di sejumlah tempat dengan berkolaborasi dengan komunitas/organisasi kepemudaan setempat.

Pemuda adalah penggerak, demikian yang banyak orang katakan. Tak salah pula ketika Bung Karno dulu berkata dalam pidatonya, “beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Sehebat itu peran pemuda di mata banyak orang, di mata bangsa.

Ini sejalan dengan program yang diinisiasi oleh JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tengah, Musfira Safari, lewat programnya yakni JaWAra x Youth. Sebuah program literasi digital, yang digelar melalui kegiatan pelatihan yang ditujukan kepada pemuda di Sulawesi Tengah. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kesadaran pemuda terkait bahaya berita hoaks dan kiat-kiat pencegahannya.

Selain materi mengenai hoaks, salah satu materi yang akan disampaikan yaitu terkait keamanan data digital. Kegiatan ini diisi dengan kegiatan workshop dan seminar di 8 lokasi. Di mana setiap lokasi diisi oleh satu pemateri seminar dan dilanjutkan dengan materi workshop terkait perlindungan data pribadi. Setiap mitra kolaborator pun diberikan konten literasi digital yang bisa dibagikan di setiap sosial media atau group anggotanya.

Kegiatan yang berlangsung pada 11 September 2022 lalu, bertempat di Gedung Islamic Center Universitas Tadulako dan Gedung Senat FISIP tersebut adalah gelaran pertama dari project JaWAra x Youth. Hadir sebanyak 600 peserta, yang terdiri dari 300 peserta putri di gedung Islamic Center dan 300 peserta putra di gedung Aula Senat FISIP, kegiatan hasil kolaborasi Lembaga Dakwah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Tadulako ini berjalan lancar.

Para peserta sangat antusias mengikuti materi demi materi. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang ingin bertanya terkait masalah-masalah yang mereka alami di dunia digital seperti peretasan akun, terblokirnya akun marketplace, dan banyaknya pesan yang mengandung phising dari nomor kontak tak dikenal. Melalui kegiatan seminar literasi digital diharapkan para peserta memahami kejahatan yang mengintai di dunia digital serta memahami pula langkah yang harus ditempuh jika menjadi korban kejahatan digital.

Rafika dan Anisa sebagai perwakilan peserta, memaparkan pengalamannya menjadi korban kasus kejahatan digital. Ketika mereka sering mendapatkan pesan phising serta akun instagram yang diambil alih oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dari pengalaman yang dibagikan oleh Rafika dan Annisa, para peserta sedikit banyak menjadi paham terkait cara yang harus dilakukan untuk tetap aman di dunia digital, mereka juga langsung mempraktikkan langkah-langkah yang diberikan oleh tim JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tengah. (and)