Musfira Safari, JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tengah, menggelar kegiatan diskusi literasi digital bersama perwakilan 30 komunitas, himpunan mahasiswa maupun organisasi pemuda Sulteng pada tanggal 4 November 2022 di Aula Senat FISIP Universitas Tadulako. Pada acara yang dihadiri oleh 77 peserta tersebut, Ia mengajak komunitas Pegiat Literasi Kammi Palu sebagai mitra kolaborasi.

Event yang diberi nama “JaWAra X Youth” ini ditujukan kepada pemuda-pemudi Sulawesi Tengah dengan tujuan meningkatkan kesadaran pemuda terkait bahaya berita hoaks dan kiat-kiat pencegahannya. Selain materi tentang hoaks, salah satu materi yang akan disampaikan yaitu terkait keamanan data digital.

Sejak dimulai di bulan Juli, event “JaWAra X Youth” telah menggapai hampir 6000 peserta melalui kerjasamanya dengan berbagai pihak. Sementara peserta yang hadir di acara ini merupakan perwakilan dari komunitas kampus, komunitas pemuda, komunitas baca, dan TBM (Taman Bacaan Masyarakat). 

Adapun workshop dan seminar selanjutnya akan diadakan di total 8 lokasi, termasuk pada pelatihan atau program kampus. Setiap lokasi akan ada satu narasumber seminar dan dilanjutkan dengan materi workshop terkait perlindungan data pribadi. Agar lebih masif, setiap mitra kolaborator akan diberikan konten literasi digital untuk kemudian dibagikan di media sosialnya maupun anggota komunitasnya.

Kegiatan diskusi hari itu dilakukan dalam bentuk kelompok, dimana peserta dibagi ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 10-12 orang. Selanjutnya narasumber memberikan materi pengantar serta pengenalan terkait keamanan data pribadi, jenis-jenis penipuan online, dan langkah-langkah agar tetap aman di dunia digital. 

Narasumber akan menyisihkan waktu diskusi antar narasumber dan sesama peserta di akhir setiap topik materi sekaligus memberikan kesempatan pada peserta untuk mengisi discuss sheet yang telah dipersiapkan. Discuss sheet berisi pertanyaan terkait pengalaman peserta dan keamanan data pribadi atau cyber crime yang pernah dialami.

Harapannya materi yang diberikan dapat benar-benar dipahami oleh peserta dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap perlindungan data digital masing-masing, kemudian menginformasikan kepada sekelilingnya.

Musfira juga menekankan agar data pribadi tidak sembarang diberikan kepada pihak manapun, termasuk saat diminta mengisi data pada web yang dikunjungi. Data pribadi umum seperti nama, jenis kelamin, kewarganegaraan dan data pribadi spesifik seperti informasi kesehatan, data anak, data keuangan pribadi adalah beberapa contoh data yang harus dijaga keamanannya.

“Harapan kami memang literasi digital ini sampai kepada masyarakat. Tapi kalau memang belum sampai, setidaknya menjangkau ke anak muda. Mereka memahami dulu, yang mana misalnya link-link yang resmi dan mana yang bukan, apakah ini masuk ke dalam kategori penipuan atau tidak,” ungkapnya.

Musfira pun mengimbau kepada peserta untuk selalu mengganti password media sosial secara berkala. Semakin sering diperbaharui password, semakin aman akun media sosial atau akun pribadi yang lainnya.

Beberapa peserta yang hadir tampak antusias untuk bertanya langsung kepada narasumber disela waktu diskusi dan tidak segan menceritakan penipuan online terkait  finansial yang dialaminya. Kak Dian, salah satu peserta dari komunitas Lesehan Baca membagikan ceritanya yang pernah menjadi korban penipuan online sampai menyebabkan kerugian finansial kurang lebih 7 juta rupiah. 

Ada juga Kak Fadli yang menanyakan terkait keamanan website kepolisian yang pernah meminta data pribadi umum miliknya. Berikutnya ada Ibu Silva yang antusias memberikan testimoni terkait kegiatan Jawara X Youth yang menurutnya sangat positif. Kegiatan literasi digital yang pertama kali dihadirinya ini dirasa sangat membantunya memahami serta menyadari bahwa keamanan di dunia digital sangat wajib untuk diperhatikan.

Ketua Pegiat Literasi Kammi (PLK) sendiri mengatakan pihaknya akan membuat agenda literasi digital internal khusus anggota komunitas PLK agar mereka bisa menjaga keamanan data pribadi mereka di ranah digital. “Mungkin masih banyak yang belum melakukan perlindungan data-data digitalnya. Setelah kegiatan ini, kami bisa buat agenda khusus terkait pengamanan data digital untuk internal,” kata Heri Kurniawan.

Kegiatan diskusi “JaWAra X Youth” ini dihadiri juga oleh Kak Ikerniati, reporter dari media online Media.Alkhairat.id. Narasumber lainnya termasuk Andi Rizky Hardiansyah (1st Local Champion) dan Nur Rina Maskayanti (JaWAra Internet Sehat Sulteng). Acara ini dipandu oleh Yuli Trisyah.

Sebagai impact dari kegiatan ini beberapa komunitas yang hadir turut menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi bersama JaWAra Internet Sehat Sulteng terkait pelaksanaan kegiatan literasi digital untuk anggotanya maupun pemuda dan warga di areanya masing-masing. (ses)