Abdillah SAS, JaWAra Internet Sehat Sulawesi Selatan, menggaet Palang Merah Indonesia Kabupaten Maros dan Universitas Bosowa untuk menyelenggarakan program “Youth Red Cross Digital Literacy Bootcamp 2022: Lahirkan Remaja yang Menyehatkan Digital” pada tanggal 22-24 September 2022. Acara ini diadakand di Lapangan Puncak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros dan dihadiri oleh 206 peserta.

Youth Red Cross Digital Literacy Bootcamp (YRC DLB) adalah kegiatan luring yang bertugas melatih anggota Palang Merah Remaja (PMR) sebagai Peer Educator, yaitu rekan pendidik untuk teman sebaya mereka. 

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) PMR se-Kabupaten Maros yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Kabupaten Maros, Universitas Bosowa, dan beberapa komunitas yang juga membawa misi diseminasi literasi digital di masyarakat.

Disamping meningkatkan kemampuan literasi digital untuk diri sendiri, diharapkan lulusan YRC DLB ini mampu menyebarkan pengetahuan tentang literasi digital kepada teman sebaya, lingkungan tempat tinggal, hingga ke lingkungan sekolah.

Pada kegiatan YRC DLB ini para anggota PMR akan diberikan pengetahuan literasi digital tentang Cakap Bermedia Digital (MIS PMI, SIAMO, dan absensi digital via Barcode Google Form), Keamanan Digital (pengamanan perangkat digital dan malware) yang dibawakan oleh Abdillah sendiri selaku JaWAra Internet Sehat Sulsel. 

Sementara materi Etika Digital (hoax, tips menangkal hoax, Saring Sebelum Sharing dll) dibawakan oleh Muh. Fadli Fauzi Sahlan (Ketua Program Studi Teknologi Informasi Universitas Bosowa) dan materi Budaya Digital (hak-hak Digital) dibawakan oleh Alfar Dwi (Leader Kejar Mimpi Makassar) yang juga memaparkan tentang netiket serta cara mewaspadai konten negatif.

Nur Asisah sebagai Organizing Committe JUMBARA PMR Kabupaten Maros, membagikan keahlian desain media kampanye digital menggunakan aplikasi CANVA (postingan Instagram/FB 3×3 atau Instagram dan FB Story 16:9) dan Kak Kasmira (KSR-PMI Unit Markas Kabupaten Maros) yang bertindak sebagai moderator.

Antusiasme para peserta kegiatan ini dibuktikan dengan interaksi yang terjadi saat sesi tanya jawab, dan diskusi. Berdasarkan hasil rencana kerja tindak lanjut (RKTL) peserta jumlah outreach yang didapatkan dari seluruh peserta melalui kanal instagram peserta masing-masing berjumlah 12.646 jangkauan.

Nabila, seorang peserta yang berasal dari SMA Negeri 10 Maros merasa kegiatan YRC DLB ini sangat bermanfaat karena menambah keterampilannya dalam menggunakan internet dan jadi tahu cara menghemat waktu dalam mencari informasi yang dibutuhkan.  

“Saya pun dapat membuat password yang rumit dengan menggunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka dan simbol. Saya bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks. Pesan dan kesan tentang kegiatan ini yaitu menambah wawasan, keterampilan, dan saya berharap kegiatan literasi digital bisa terus dilakukan dan diikuti lebih banyak peserta lagi,” katanya.

Memang peserta yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan mengerjakan RKTL-nya akan mendapat sertifikat sebagai bukti keikutsertaannya pada kegiatan ini.

Acara YRC DLB ini pun mendapat dukungan dan tanggapan positif dari Bupati Maros. “Penerapan Literasi Digital memang saat ini harus kita lakukan dan kita gencarkan. Alhamdulillah PMI juga melakukan kegiatan itu termasuk pada kegiatan JUMBARA ini kita selipkan agar anak-anak bisa memahami tentang literasi digital ini agar mereka melek persoalan literasi digital,” ungkap H.A.S. Chaidir Syam S.IP., M.H., yang juga merupakan Ketua PMI Kabupaten Maros.

Abdillah berharap kegiatan Youth Red Cross Digital Literacy Bootcamp ini mampu melalahirkan remaja yang menyehatkan (ruang) digital agar Indonesia makin cakap digital dan menambah khasanah pada kegiatan-kegiatan literasi digital di Indonesia dan semoga ICT Watch tetap konsisten dan kreatif dalam menjalankan dan mendukung kegiatan ini. (ses)