Ripay Tohamba, Roadshow Akurat : Aku Paham Literasi Digital
Cyberbully kerap terjadi di sekolah. Bahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebutnya sebagai 1 dari 3 dosa besar dunia pendidikan, selain kekerasan seksual dan intoleransi. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun menguatkan kekhawatiran pak Menteri, karena kasus perundungan memang kerap terjadi di sekolah. Ini menjadi satu pertimbangan kenapa jaWAra Internet Sehat Sulawesi Tenggara menggelar roadshow ke sekolah.
Roadshow dimulai dari SMPN 2 Kendari lalu lanjut ke MAN 2 Konawe Selatan yang berjarak sekira 90 KM atau berjarak tempuh 2.5 jam perjalanan darat.
Roadshow AKURAT (Aku Paham Literasi Digital) di SMPN 2 Kendari digelar dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Roadshow ini terbagi dalam dua kelas, kelas putra yang berisi 160 orang dan kelas putri yang berisi 170 orang. Muhammad Ripay Tohamba, jaWAra Internetsehat bersama Gerakan Kendari Mengajar, memantik kesadaran siswa akan pentingnya literasi digital dalam mengantisipasi sisi buruk teknologi digital, seperti cyberbully, hoaks, phishing, screen time terutama dengan memahami keamanan data pribadi.
Para peserta yang terdiri dari 330 siswa, 50 orang anggota OSIS,, 10 orang guru, sangat antusias mengikuti rangkaian materi, terutama materi yang relate dengan kehidupan mereka sehari-hari. Banyak dari siswa yang mengaku kecanduan bermain handphone. Beberapa dari mereka mengaku pernah menjadi korban cyberbullying, bahkan ada juga dengan polosnya mengaku pernah menjadi pelaku cyberbullying.
Kegiatan ini menumbuhkan kesadaran bagi peserta tentang betapa pentingnya menjaga data pribadi, melindungi privasi orang lain, bijak menggunakan smartphone, dan tentunya memanfaatkan berbagai platform digital untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sabtu, 16 Juli 2022, kami berkunjung ke MAN 2 Konawe Selatan (Konsel), setidaknya membutuhkan waktu 2 jam perjalanan darat dari tempat kami tinggal di kota Kendari. Sesampainya di sana, kami di sambut hangat oleh
“Bagus sekali teman-teman mau datang ke sini. Saya apresiasi dan terharu karena sudah datang jauh-jauh ke sini. Isu literasi digital jarang sekali ada yang angkat ke sekolah-sekolah.” Ungkap kepala MAN 2 Konawe Selatan, saat kami tiba untuk melanjutkan Roadshow AKURAT dari SMPN 2 Kendari pada 13 Juli dan ke Konawe Selatan pada 16 Juli 2022.
Di MAN 2 jaWAra Internet Sehat bukan sekadar talkshow, tapi melibatkan 65 siswa dalam Focus Group Discussion. FGD ini penting sebab siswa tingkat atas tentu harus diajak berpikir kritis tentang isu literasi digital dan melakukan tindakan preventif kejahatan di ranah digital.
Saat Focus Group Discussion siswa dibagi dalam 5 kelompok, yang ditugaskan memecahkan soal dan contoh kasus seperti cyberbully,, hoaks, phishing, keamanan data pribadi dan screentime. Setelah sesi diskusi kelompok, mereka pun diminta mempresentasikan gagasan kelompoknya. (mt)