Banyak kalangan memanfaatkan platform digital sebagai sarana sharing dan edukasi. Walaupun memiliki manfaat yang luar biasa, sayangnya ada saja oknum yang masih mencari keuntungan di ranah maya.
Azzam Muhammad Bayhaqi, JaWAra Internet Sehat dari Yogyakarta memaparkan permasalahan privasi dan perlindungan data pribadi di daerahnya. Ia menceritakan adanya kebocoran data puluhan ribu dampingan UMKM dan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab. Data yang dicuri digunakan untuk menyebarkan hoaks dan fitnah, dibuatkan profil palsu untuk meneror, tuduhan prostitusi, melarikan daya proyek, penipuan, dan lainnya.
Bayhaqi menyadari, kejahatan di jagat digital ini tak bisa dibiarkan karena bisa berdampak pada kerugian anggota UMKM dan mungkin yang lainnya. Oleh karenanya, ia bertekad merancang program secara online berkaitan dengan privasi dan perlindungan data pribadi bertajuk Indonesia Republik Entrepreneur dan Indonesia Go Safety.
Dalam program ini, Bayhaqi melibatkan berbagai pihak yang memiliki kompetensi dan pengalaman sesuai dengan bidangnya, sehingga penyampaiannya tepat sasaran dengan audiens.
Program ini menargetkan pelaku UMKM, tenaga pengajar, siswa dan mahasiswa, orangtua, dan masyarakat umum.
Bayhaqi mengakui para peserta cukup aktif bertanya selama berjalannya program ini. Bahkan, ada juga peserta yang menuturkan pengalaman ketika data pribadinya digunakan orang terdekat untuk melakukan aksi penipuan. Adapun yang dikejar teror pinjol ilegal.
Selain privasi dan perlindungan data pribadi, program ini juga mengedukasi masyarakat tentang hoaks. Mereka diingatkan kembali untuk melakukan pengecekan saat menerima informasi atau link yang tidak jelas, mengantisipasi isu hoaks bahkan phishing. Langkah sederhana ini memampukan masyarakat untuk lebih literat secara digital.
Melihat antusias peserta, Bayhaqi juga memanfaatkan fasilitas Whatsapp Group untuk memberikan pendampingan edukasi berkala di setiap per daerah kabupaten untuk mewujudkan internet sehat. (ma/mt)