Pekerja Migran Indonesia (PMI)  di Kabupaten Sumbawa terlebih perempuan memang sangat rentan sekali bergesekan dengan yang namanya transnational crime. Bukan hanya isu UU ITE yang bisa menjerat seorang PMI namun juga isu pemahaman radikalisme yang sempat viral juga narkoba dan jaringan terorisme. Dan kasus kasus tersebut muncul ke permukaan karena mereka bersentuhan dengan media sosial. Awalnya hanya ingin ‘menghibur’ diri dengan media sosial, justru mereka rentan menjadi korban transnational crime. 

Mereka ini adalah korban ‘empuk’ bagi para pemangku kepentingan di luaran sana. Salah satu jalan keluar dari semua permasalahan tersebut adalah dengan literasi digital. Para PMI perlu diberikan pemahaman yang mendetail terkait penggunaan media sosial khususnya yang berkaitan dengan Peerlindungan Data Pribadi dan Ancaman Hoaks. Sudah banyak kita temui PMI yang sukses dalam penggunaan media sosial dengan menjadi Youtuber terkenal, bahkan earning money dari media sosial.Tinggal bagaimana bijaknya kita dalam menggunakan media sosial.

Bertempat di Gedung Serbaguna Desa Nijang, Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, NTB pada hari Kamis, 21 Juli 2022 telah berlangsung kegiatan JaWAra Internet Sehat : Bincang Literasi Digital “Calon dan Purna Pekerja Migran Indoneia Kabupaten Sumbawa Sehat Berinternet”. Kegiatan yang diinisiasi oleh Subhan Azharullah (JaWAra Internet Sehat Provinsi NTB Tahun 2021) ini, diikuti oleh kurang lebih 80 peserta yang terdiri dari calon dan purna Pekerja Migran Indonesia. 

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa Bapak DR.Budi Prasetiyo, M.A.P tersebut, diadakan dengan tujuan memberikan edukasi terkait beinternet sehat kepada calon dan pekerja migran Indonesia. Dalam sambutan nya, beliau menyampaikan bahwa banyak sekali hoax yang berkaitan dengan PMI, salah satunya adalah iming-iming terkait pemberangkatan menjadi PMI dengan cara mudah yang dilakukan oleh oknum-oknum illegal hanya dengan berbekal data pribadi calon PMI yaitu KTP. Selain itu, beliau juga memaparkan bagaimana hoaks berkembang pesat dengan mudahnya dikalangan PMI. Seruan atau ajakan dengan iming-iming gaji besar, dan hal hal lain yang belum tentu kepsastian nya membuat calon PMI mudah tergiur. Diakhir sambutan nya, beliau menyampaiakn bagaimana ciri-ciri hoaks dan cara menangkal hoaks. Untuk calon PMI diharapkan untuk berkordinasi dengan pihak desa dan agen pemberangkatan resmi dan terlebih mencari informasi yang resmi ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa dan melalui situs resmi atau website Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. 

Dalam kegaiatan pembukaan kegiatan tersebut, turut juga hadir Camat Unter Iwes yang diwakili oleh Sekretaris Camat, Kepala Desa Nijang, dan perwakilan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statatistik, dan Persandian Kabuapaten Sumbawa. Selepas  kegiatan pembukaan, acara yang di pandu oleh Saudara Dedi Icak  dilanjjutkan dengan sesi Bincang Literasi Digital. 

Pada sesi pertama, Ibu Hj. Aminah Mastar dari LSM Perlindungan Perempuan dan Anak (PENA) Kabupaten Sumbawa menyampaikan materi terkait upaya perlindungan PMI. Sosok yang sudah hampir 30 tahun mendampingi PMI ini mengajak calon dan purna PMI untuk dapat menjadi PMI yang dapat mematuhi segala prosedur yang telah diatur oleh pemerintah. Jangan mudah terimingi oleh oknum-oknum yang menjanjikan kemudahan pemberangkatan secara illegal yang dampaknya akan berakibat besar bagi calon PMI. 

Beliau juga mengiangatkan tentang bahaya media sosial yang jika tidak bijak kita gunakan justru akan berdamapak negatif pada kita. Contohnya, jika ada pesan yang mengirimkan pesan kepada kita untuk meminta mengirimkan uang karena keluarga kita di luar negeri yang sedang menjadi PMI terkena musibah atau lain nya. Sebaiknya jangan mudah mempercayai, dan memastikan nomor yang menghubungi kita adalah orang yang kita kenal atau tidak. Karena saat ini, di zaman digital yang cukup maju, segala bentuk penipuan dapat terjadi. 

Di akhir paparannya, Ibu Min (sapaan akrabnya), mengingatkan calon dan purna PMI untuk dapat bijak menggunakan media sosial. Jika belum terlalu paham, mintalah bantuan anak atau keluarga yang lebih paham atau tidak bisa menghbungi pihak RT, Desa atau lain nya jika mendapatkan informasi yang dirasa kurang tepat dari keluarganya yang bekerja menjadi PMI diluar negeri.

Bincang LIterasi Digital berlanjut dengan mengahdirkan pemateri kedua yaitu Saudara Subhan Azharullah (JaWAra Internet Sehat Provinsi NTB Tahun 2021). Mengawali paparan nya, Subhan menceritakan kepada peserta bagaimana fenomena pengguna media sosial yang terjadi di Sumbawa khususnya yang menimpa keluarga PMI. Selama ini yang Subhan lihat, jika ada keluarga PMI diluar negeri yang keluarganya hilang, mendapatakan musibah dan lain lain pihak keluarga di Sumbawa membuat status dengan mengupload data pribadi keluarga secara lengkap. Tidak tanggung-tanggung data pribadi berupa KTP, Kartu Keluarga, nomor telepon, dan lain-lain di-upload tanpa disensor. 

Memang jika dalam hal ketika kita panik, hal-hal tersebut mudah kita lakukan. Tetapi, jika ada hal-hal seperti itu, kita bisa berkordinasi dengan pihak desa atau Disnakaterans dan Badan Perlindungan Pekerja MIgran Indonesia yang siap membantu keluarga PMI. 

Selanjutnya, Subhan mengajak seluruh peserta untu dapat menggunakan internet secara sehat. Pada sesi tersebut, Subhan mengajak peserta untuk melakukan verifikasi dua langkah diakun WhatsApp seluruh peserta. Dengan tujuan agar WA ara peserta mempunyai keamanan ganda yang dapatmencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain itu, peserta juga diingatkan untuk tidak mudah menyebarkan data pribadi dan hal-hal yang belum diketahui kebenaranya. Jangan sembarang mengklik link di WA yang akan berujung phising atau pencurian data kita. Diakhir sesi, Subhan mengingatkan bahwa data pribadai di antaranya KTP, Kartu Keluarga, nomor telepon, dan lain-lain adalah data yang tidak boleh semabarangan kita berikan atau bagikan kepada orang lain. Karena jika data pribadi kita sudah tersebar, maka kejahatan dimedia digital akan menghantui kita dan berdampak negatif bagi kehidupan kita.

Menutup sesi Bicang Literasi Digital, ibu Hj,Qhonde Hidayah yang merupakan purna PMI yang sudah 19 tahun mengadu nasib ke Arab Saudi. Beliau menceritakan saat tamat SMA diusia beliau 16 tahun , beliau tergiur berngkat menjadi PMI secara illegal ke Arab Saudi. Atas hal tesebut, beliau sempat mengalami hal-hal kurang mengenakkan. Seiring berjalan nya waktu, beliau sempat pulang ke Sumbawa dan berangkat kembali menjadi PMI. Saat berangkat kedua kalinya tersebut, beliau mendapata majikan yang baik dan daristulah semuanya berubah. Beliau di Arab Saudi belajar membuat kue dan lain-lain dan diajak majikannya kebeberapa negara untuk memasak dan akhirnya menemukan jodohnya orang Sumbawa saat di Arab Saudi. 

Kini sudah 5 tahun Ibu Hj. Qhonde pulang ke Sumbawa. Kini beliau sudah menjadi salah satu pengusaha kue di Sumbawa yang namanya cukup terkenal. Sehari-hari beliau menjual pizza yang omsetnya hingga puluhan juta perhari. Meski rumahnya jauh dari kota Sumbawa, tetapi pelanggan setianya rela mengahbiskan waktu 40 menit ke Desa Ngeru, Moyo Hilir untuk memncicipi setiap kue dan pizza yang dibuatnya. 

Di sesi tersebut, belia berbagi pesan kepada peserta, bahwa marilah kita memilih menjadi PMI dengan cara legal dan sesuai prosedur. Jangan mudah tergiur iming-iming di media sosial atau lain  nya yang nantinya akan merugikan kita dan keluarga kita. Selain itu, beliau juga mengiangatkan jika sudah tidak menjadi PMI, mari kita memilih untu menjadi PMI yang baik dengan cara berwirausaha dan memanfaatkan media digital untuk dapat mengembangkan bisnis kita. 

“Saya memulai semua dari nol, saya mengirimkan dan mempromosikan dagangan saya dengan mengirimkan pesan satu persatu via WA 5 tahun lalu. Memanafaatkam media sosial Facebook untuk berjualan dan kini saya dapat merasakan manfaatnya. Marilah kita menjadi calon dan purna PMI yang dapat bijak berinternet dan menggunakan intenet secara sehat,” ungkap Hj.Qhonde menutup sesi bincang literasi digiatal siang siang itu.

Terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu mendukung kegiatan JaWara Internet Sehat ini dapat terselenggara dengan sukses. Kepada panitia, dan mitra diantaranya LSM PENA Sumbawa, Pemerintah Desa Nijang, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa, Camat Unter Iwes, Diskominfotik Persandian Kabupaten Sumbawa dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 

[Publikasi Media: Koran Gaung NTB]