Kabar kabur berpotensi membuat kepanikan masyarakat. Belum lagi info bisa berkembang cepat dari mulut ke mulut atau dari pesan teks.
Adalah misinformasi atau hoaks, jadi isu yang masih saja ada di kalangan masyarakat, salah satunya di Bengkulu.
“Ini terjadi karena pengaburan berita yang sebenarnya fakta tapi diputar balik jadi berita bohong. Apalagi isu tentang bisnis pcr dan sejenis yang membuat kepercayaan masyarakat jadi rendah pada pemerintah. Padahal ini hanya misinformasi yang dimanfaatkan oknum untuk menyebarkan berita bohong,” ungkap Ria Mustika Fasha, JaWAra Internet Sehat asal Bengkulu.
Ria bersama Khairiah El Marwiah yang juga sebagai JaWAra menggulir roadshow “Workshop Literasi DIgital” ke beberapa daerah di Bengkulu. Kali ini yang disambangi adalah Desa Gajah Mati di Kabupaten Bengkulu Tengah, 7 November 2021.
Mereka berhasil mengumpulkan 85 peserta dari rentang usia 17-60 tahun untuk mendapatkan sosialisasi tentang literasi digital.
Saat workshop, peserta jadi menyadari ternyata ada problem terkait hoaks yang berkembang di dalam kehidupan mereka. Tak hanya itu, ada juga isu keamanan digital.
Setelah mendengarkan pemaparan dari Ria dan Khairiah, peserta menyampaikan bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi mereka. Bahkan, mereka berharap agar edukasi semacam ini dapat terus diselenggarakan.
Ria dan Khairiah memahamil semakin banyak masyarakat yang aware dan melek soal isu hoaks dan keamanan digital.
“Biasanya mereka hanya tahu sekilas saja, tapi karena adanya roadshow edukasi literasi digital ini, jadi banyak masyarakat yang semakin paham terkait hoaks dan keamanan digital ini, bahkan tidak mau lagi menyebarkan berita yang belum jelas sumbernya,” tutup Khairiah.