Dika Tri Andani, JaWAra Internet Sehat dari Aceh, mengedukasi para pelaku UMKM di Aceh Tengah agar dapat lebih berdaya dan cakap digital, sehingga mampu memanfaatkan teknologi informasi yang ada secara optimal.

Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pemahaman tentang literasi digital pada siapa saja, dari kalangan mana saja. Agar masyarakat kita tidak hanya dikenal mampu mengoperasi perangkat digital, tetapi juga memahami bagaimana menjadikan teknologi yang ada tersebut berdampak baik bagi diri sendiri dan orang lain. Langkah baik dalam mengedukasi masyarakat agar makin cakap digital ini dapat kita lihat dari yang dilakukan oleh Dika, JaWAra Internet Sehat Aceh bersama kawan-kawannya saat menuju lokasi kegiatan di Kota Wisata, Aceh Tengah.

Dengan dibantu oleh kawan-kawan dari Relawan TIK wilayah Aceh, yang berangkat dari Banda Aceh ke Aceh Tengah, dengan menempuh perjalanan sejauh 314 km. Sementara Dika sendiri bergerak dari Aceh Tenggara ke Aceh Tengah yang berjarak sekitar 243 km. Kalau bukan karena kerja bersama dan kepedulian yang tinggi akan pentingnya literasi digital di negeri ini, tentu berat rasanya harus melangkahkan kaki ke tempat yang teramat jauh, hingga tiba di Kota Wisata Aceh Tengah, surganya kopi dunia.

Kegiatan bertajuk Seminar Meuseuraya Kota Wisata UMKM Go Digital, Anti Hoaks, Bisa Jaga Privasi dan Data Pribadi tersebut berlangsung pada 24 Juli 2022, di Aula SMAN 8 Takengon Unggul, Kabupaten Aceh Tengah. Sebuah tempat yang dijuluki kota kopi, yang berada pada ketinggian 1738 mdpl. Terbayang bukan, bagaimana sejuknya di sana?

Tercatat sebanyak 130 peserta dari berbagai kalangan seperti guru, relawan, pengusaha kopi, pelaku umkm dan siswa SMAN 8 Takengon Unggul, mengikuti kegiatan yang digelar oleh JaWAra Internet Sehat Aceh itu. Kepala Dinas Kominfo Aceh Tengah, dalam sambutan sekaligus membuka secara resmi seminar meuseuraya, menitipkan harapan kepada JaWAra Internet Sehat Aceh dan Relawan TIK Aceh Tengah agar dapat mengatasi kesenjangan digital di kota kopi yang sudah mendunia ini.

Selanjutnya, Bapak Syarifudin.S.Pd, selaku kepala sekolah SMAN 8 Takengon Unggul, berharap kegiatan ini terus dilaksanakan di Aceh Tengah karena sangat diperlukan untuk peserta didiknya, juga masyarakat. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri siswanya dan juga dapat mengubah karakter peserta didiknya yang selama ini mengabaikan nilai-nilai budaya dalam berinternet.

Saat membawakan materi, Ketua Relawan TIK Aceh Fakhrullah Maulana, menjelaskan bahwa asupan literasi digital sangat diperlukan. Agar masyarakat dapat mengetahui, mempelajari dan mengajarkan sanak saudara nya untuk aman dalam berinternet. Pada kesempatan tersebut, diputarkan pula sejumlah video yang menjadi contoh apa yang terjadi ketika seseorang tidak bijak menggunakan internet.

Dika Tri Andani sebagai JaWAra Internet Sehat Aceh, dan juga Founder Bale Creative Education membawakan materi UMKM Go Digital. Dalam hal ini, ia mengajarkan langsung kepada pelaku UMKM di Aceh Tengah, cara memanfaatkan aplikasi Canva untuk membuat desain produk. Sehingga produk UMKM menjadi menarik dilihat dan bisa memikat daya beli pelanggan semakin besar. Ia pun menjelaskan betapa sosial media seperti tik-tok, instagram dan facebook, sangatlah efektif digunakan untuk memasarkan produk. Pada akhir materi, disampaikan tentang bagaimana cara agar dapat membrandingkan suatu produk dengan baik.

Meuseuraya sendiri, merupakan sebutan umum dalam masyarakat Aceh saat mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Semoga seperti maknanya, literasi digital pun adalah gerak bersama kita untuk menciptakan generasi muda yang cakap digital. (ah)