Andy Hardiyanti Hastuti, JaWAra Internet Sehat NTB merangkul anak-anak sekolah berkarya melalui blog. Ponsel atau laptop pun bisa jadi perangkat untuk membangun media sendiri. Bahkan anak-anak SMP Negeri 6 Mataram asyik ketika menuangkan pikiran serta tanggapan mereka ke dalam blog-nya sendiri.

SMP Negeri 6 Mataram dan Semangat Literasi yang Tak Pernah Padam. JaWAra Internet Sehat menjadi program yang mengantarkan saya untuk pertama kalinya ke tempat ini, SMP Negeri 6 Mataram. Sebuah sekolah yang apik dari segi bangunan dan lingkungan, memiliki banyak prestasi, serta menariknya, antusiasmenya luar biasa pada dunia literasi. Setelah beberapa kali mengurus proses perizinan untuk berkegiatan di sana, bolak-balik mengurus surat, Alhamdulillah saya dipertemukan pada seseorang yang tepat. Adalah Bu Ellysabeth Usmiatiningsih, S.Pd, M.Pd, Kepala Perpustakaan sekaligus guru yang memegang peranan penting dalam urusan literasi sekolah di sana.

Bu Ellys, sapaan akrabnya, mendukung penuh kegiatan baik yang diselenggarakan di sekolah yang dikenal dengan nama Spena Mataram ini. Terutama yang ada kaitannya dengan dunia literasi. Itulah mengapa, beliau sangat bersemangat membantu saya -selaku JaWAra Internet Sehat NTB 2022 bersama dengan komunitas Begibung Blogger Lombok untuk mengadakan workshop pembuatan blog di sekolah tempatnya mengajar.

SMP Negeri 6 Mataram dan Semangat Literasi yang Tak Pernah Padam

Masih teringat di benak saya, saat menuju ruang perpustakaan yang terletak di ujung lantai dua sekolah. Rencananya saya akan bertemu Bu Ellys, seperti yang disarankan oleh salah satu Wakil Kepala Sekolah. Beberapa menit saat menunggu di dalam ruangan perpus, saya dibuat terkagum-kagum dengan banyak hal di sana. Mulai dari interior, kebersihan, serta tentu saja kualitas buku-bukunya. Saya yakin, para kutu buku dijamin betah, yang tidak doyan membaca saja mungkin bakal tertarik untuk membaca. Perpustakaannya nyaman, bersih, buku-bukunya pun terawat dengan baik. Rupanya situasi dan kondisi ruang baca sekolah yang luar biasa tersebut, sejalan pula pada semangat literasi para guru maupun siswa di sana.

Seperti apa yang disampaikan oleh orang nomor satu di Spena Mataram saat memberikan sambutan dan membuka acara Blogging Workshop #1: Berkarya di Media Sendiri, Keren Gak sih?, Rabu (10/8) lalu. Di mana sekolah yang berlokasi di Jalan Udayana ini adalah sekolah pertama dari empat sekolah tempat diadakannya Blogging Workshop.

“Sekolah ini luar biasa, karena telah mencatatkan hal baik dalam bidang literasi. Mulai dari rapor pendidikan dengan dominasi nilai biru, yang artinya berdasarkan ANBK itu berada di atas rata-rata nilai nasional. Hingga menariknya, pada bulan Juli 2022 lalu, tercatat lebih dari 1000 kunjungan di perpustakaan”, jelas Bapak H. M Sibawaeh, S.Pd, Kepala SMP Negeri 6 Mataram.

Mengajar Puluhan Siswa Ngeblog dalam Waktu 3 Jam, Apa Bisa?

Meski adalah hal yang wajar, namun saya salut pada Kepala Sekolah Spena Mataram yang menyempatkan diri untuk hadir membuka acara sederhana ini. Padahal, di waktu yang berdekatan, ia pun harus menghadiri acara lainnya. Tidak hanya memberikan sambutan dan membuka acara, sosok yang dikenal akrab dengan siswa maupun guru di sana ini pun sempat melakukan ice breaking– membuat kuis sederhana- dan memberikan hadiah uang tunai seratus ribuan pada siswa yang berhasil menjawab. Wow! Boleh balik jadi anak SMP lagi gak nih saya?

Hadir sebagai peserta, total 66 orang siswa dan siswi yang merupakan duta literasi dari 33 kelas di Spena Mataram. Ya, setiap kelas mengirimkan dua orang perwakilannya. Kelar acara pembukaan, kini giliran saya dan narasumber lainnya untuk mengisi acara. Adalah Sudomo, S.Pt, atau yang akrab disapa Momo DM, seorang blogger, penulis sejumlah judul buku, serta guru penggerak, yang menjadi tandem saya pada kegiatan ini. Dimana kami akan berbagi materi, yaitu di awal sesi, saya akan menyampaikan pentingnya menciptakan konten yang sehat. Sharing pengalaman bagaimana dulu saya mulai menjadi blogger, apa manfaat ngeblog, serta kenapa sih seorang blogger harus memikirkan baik-baik konten yang akan dipublikasikannya. Sedikit banyak, para peserta jadi tahu tentang hoaks, serta betapa jejak digital itu akan sangat berpengaruh pada diri mereka kelak.

Setelah itu, Mas Momo DM yang akan sharing serta tentunya mengajarkan/praktik langsung bagaimana cara membuat blog pribadi dengan menggunakan layanan blog gratis di WordPress. Sekaligus memastikan para peserta berhasil membuat postingan baru dan mempublikasikannya. Ya, menurut kami, urusan utak atik template, biarlah nanti mereka seperti kami- belajar sendiri. Lantas, muncul pertanyaan apa bisa mengajarkan puluhan siswa ngeblog dalam waktu 3 jam saja?

Berbekal Literasi Digital, Harapannya Puluhan Blogger Spena Mataram Kelak Kian Dikenal

Mengapa materi dan praktik pembuatan blog tidak disampaikan di awal? Apa pentingnya mengetahui hal baik maupun tidak baik dalam dunia konten blog? Jawabannya adalah sebab dahulukan adab, baru ilmu. Sebelum terjun ke dunia blog, minimal kita harus punya bekal bagaimana berkarya di sana. Pilar literasi digital itu ada empat, salah satu diantaranya adalah etika digital. Harapannya, sebelum para peserta mahir membuat dan mempublikasikan tulisan/postingan di blog, mereka sudah tahu bahwa meski bebas berkarya- mereka harus paham bahwa segala sesuatu ada etikanya. Dengan begitu, mereka tidak memposting tulisan yang mengandung berita bohong atau hoaks, tidak menggunakan karya orang semena-mena tanpa menuliskan sumbernya, dan lainnya.

Lima belas tahun yang lalu, saya adalah mereka. Seorang remaja yang mengikuti workshop pembuatan blog di sebuah tempat di Kota Makassar. Saya senang bisa memiliki halaman/media sendiri, tempat saya bisa menulis apa saja (saat itu saya gemar menulis puisi). Perbedaannya, saya sudah duduk di bangku kelas 2 SMA kala itu, tidak semua mereka- yang baru berusia SMP. Saya pun mencari sendiri kegiatan di luar sekolah, tidak seperti mereka- yang didatangi, dan mendapatkan ilmu di sekolahnya sendiri. Jadi, apakah saya dan Mas Momo DM berhasil memastikan mereka sudah mampu membuat blog sendiri dan mempublikasikan postingan baru selama workshop tersebut. Alhamdulillah, kami berhasil.

Dari Aneka Menu Kantin, Hingga Tips dan Trik Gaming

Betapa bahagianya kami setiap kali anak-anak berseragam putih biru tersebut bercerita apa yang dituliskannya. Mereka menulis berbagai hal menarik. Mulai dari daftar makanan yang tersedia di kantin sekolah, kuliner Korea yang bisa ditemukan di Kota Mataram, hingga siswa gamers-yang menulis berbagai tips dan trik gaming. Puluhan komputer di ruangan yang jumlahnya tidak sebanding dengan peserta, tidak menjadi halangan mereka untuk belajar. Terlihat dari sejumlah anak yang menggunakan laptop pribadinya, sementara sejumlah lainnya tetap enjoy berkarya lewat layar telepon pintarnya. Sungguh perangkat apapun itu tak jadi soal ketika kita sudah punya niat belajar yang kuat, bukan?

Berbekal literasi digital, harapannya semoga puluhan blogger muda dari SMP Negeri 6 Mataram ini kian dikenal. Dikenal akan konten-konten yang diciptakannya, karyanya, serta tentu saja apa yang mereka telah pelajari itu dapat diajar pula pada teman-temannya.

Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman JaWAra Internet Sehat dan Begibung Blogger Lombok atas terselenggaranya acara ini. Kepada pihak Spena Mataram, atas kesediaannya berkolaborasi. Serta tentu saja kepada pihak-pihak sponsor yang telah mendukung berlangsungnya acara. Mulai dari IndiHome, Adhitama, Nutsafir Lombok, Roti Gembong Mandalika, Lombok Info, dan Mafindo Mataram.

Sumber: https://andyhardiyanti.com/2022/08/smp-negeri-6-mataram/