Ada seorang ibu majelis ta’lim membeli tiket mudik murah melalui media sosial. Setelah melakukan pembayaran, ibu itu menerima kode Booking. Pada hari keberangkatan ternyata kode Booking yang ia terima tidak terdaftar pada penerbangan apapun. Ibu itu tertipu. 

Itu hanya salah satu pengalaman yang diceritakan oleh salah seorang ibu dari Majelis Taklim yang mengikuti kegiatan jaWAra InternetSehat di Maluku.

Penipuan maupun berita bohong (hoaks) begitu mudah menyebar melalui media sosial dan aplikasi perpesanan. Semua lapisan masyarakat setidaknya pernah menerima dan boleh jadi mengirimkan link yang mengandung penipuan maupun hoaks. 

Pengguna internet mudah sekali menyerahkan dan memberikan persetujuan memberikan data pribadi tanpa meneliti lebih jauh persyaratan yang ditawarkan dan ini marak terjadi di kota Ambon. Salah satunya terkait maraknya kasus tagihan Pinjol. 

Melihat kesenjangan pengetahuan literasi digital di lingkungan masyarakat, maka menjadi kewajiban untuk selalu mendampingi dan memberikan literasi Masyarakat terkait dengan Literasi Digital. Karena itu M. Sahril Salamena, seorang Volunteer TIK di kawasan Timur Indonesia terpanggil untuk menyelenggarakan kegiatan literasi digital langsung ke masyarakat.

Yang ia lakukan adalah membuat dua kegiatan yang berbasis di masjid. Pertama program Remaja Masjid Cakap digital bersama jawara InternetSehat dan kedua program Majelis Ta’lim Cakap digital bersama jawara InternetSehat. Dengan dua kegiatan inilah Bang Ariel -begitu sapaan akrabnya- melakukan pembinaan tentang literasi digital.