Roda ekonomi terpaksa berhenti ketika ada lonjakan kasus COVID-19. Ada masyarakat yang terpaksa diberhentikan dari tempat kerjanya, ada yang usaha kecilnya terancam gulung tikar. Namun, daya juang masyarakat untuk bertahan hidup pun tinggi. Banyak di antara mereka yang tadinya tidak berbisnis, jadi memulai usaha kecil-kecilan. 

Di samping itu, pandemi COVID-19 juga memaksa orang untuk beradaptasi dari aktivitas tatap muka ke dunia digital, termasuk bisnis UMKM.

Rifqi Maulana dan Istifaroh JaWAra Internet Sehat dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengakui banyak UMKM yang masih belum memahami digital marketing di media sosial untuk mendukung pemasaran produk mereka. Mereka juga menyadari, masih banyak masyarakat yang kurang peduli akan privasi mereka di media sosial. Oleh karenanya, mereka terpicu mengadakan workshop untuk mengoptimalkan penjualan dan mengedukasi seputar kesadaran privasi serta data pribadi.

Mereka pun menggelar acara yang  bertajuk “Workshop Privasi Digital dan Optimalisasi Instagram dan Whatsapp Business” pada 2 Oktober 2021. Workshop ini dihadiri oleh 45 pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 di Jawa Tengah.

Dalam workshop tersebut, duo JaWAra Internet Sehat ini berharap bisa mendukung kemajuan UMKM dalam hal pemasaran. Para peserta pun dijelaskan juga seputar pemasaran menggunakan aplikasi Whatsapp dan Instagram, tak lupa bagaimana cara tip dan trik foto produk yang bisa menjual.

Workshop ini terselenggara berkat dukungan berbagai pihak, mulai dari Pemda Kota Pekalongan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM, Perguruan Tinggi (STMIK Widya Pratama) dan beberapa komunitas yang ada, antara lain Relawan TIK dan komunitas lain yang ada di Pekalongan dan sekitarnya.

Rifqi dan Istifaroh juga bersyukur karena acara berjalan dengan lancar dengan tingginya antusiasme dari peserta.

“Alhamdulillah program ini berjalan dengan baik, peserta sangat antusias mengikuti program ini khususnya pada saat pembahasan bagaimana membuat foto produk yang baik dan menarik,” ucap Rifqi.

Setelah mengikuti acara ini, peserta juga lebih paham tentang pentingnya kesadaran privasi digital. Mereka juga mulai mengasah kemampuan menggunakan media sosial seperti Instagram dan Whatsapp for Business untuk membantu memasarkan produk dan meningkatkan penjualan mereka.

Jika sebelumnya beberapa peserta cukup memfoto produk jualan mereka seadanya, kini mereka bisa membuat foto produk yang jauh lebih menarik untuk menunjang pemasarannya.

Harapannya, setelah workshop ini peserta sebagai pelaku UMKM bisa mengembangkan kemampuan digital mereka dalam memasarkan produk. Pada program berikutnya, Rifqi dan Istifaroh berencana untuk memberikan materi terkait pengembangan kemampuan peserta seputar jualan UMKM online. (ma/mt)