Julianur Rajak Husain, JaWAra Internet Sehat Gorontalo kembali mengadakan Kelas CEKATAN untuk berbagi kiat akan pentingnya menjaga data pribadi di media digital. Kelas ini merupakan kolaborasi bersama HMJ Komunikasi Penyiaran Islam, IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Isu mengenai keamanan digital sedang ramai dibicarakan. Mulai dari kasus kebocoran data pribadi hingga disahkannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Untuk itu edukasi mengenai pentingnya menjaga data pribadi di platform digital sangatlah diperlukan menurut Julianur, JaWAra Internet Sehat Gorontalo.

Ia pun kembali mengadakan Kelas CEKATAN atau Kelas Cek Keamanan Datamu Sekarang yang kali ini diadakan di Aula Fakultas Ushuluddin, IAIN Sultan Amai Gorontalo pada tanggal 24 September 2022. Mengangkat topik bahasan mengenai nyaman belum tentu aman, kelas ini menyasar mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan dihadiri oleh 58 peserta.

Kelas dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Usuluddin dan Dakwah, Dr. Andries Kango, M.Ag.

“Bagi saya kelas ini betul-betul penting untuk diikuti. Saya cukup kaget ternyata yang akan memberikan pelatihan masih pada muda-muda. Dalam bayangan saya, usia pemateri sudah sepantaran saya, ternyata tebakan saya melesat jauh. Setelah saya buka, saya juga akan ikut kelas ini,” ujar Andries.

Dalam sambutannya Andries mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi kegiatan kolaborasi ini dan menginginkan adanya kelas lanjutan bagi dosen dan pegawai.

“Saya sangat mengapresiasi kolaborasi kegiatan hari ini. Harapan saya kegiatan ataupun kelas-kelas seperti ini tidak terbatas untuk mahasiswa saja. Saya juga ingin menggandeng teman-teman dari JaWAra Internet Sehat untuk memberikan pelatihan khusus kepada dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah terkait topik Keamanan Data atau Keamanan Digital.” lanjut Andries.

Setelah sambutan dari Dekan FUD, Kelas CEKATAN dilanjutkan dengan pemutaran video terkait Keamanan Data Pribadi sebelum masuk ke sesi pertama. Berbeda dengan kelas sebelumnya, Kelas CEKATAN kali ini dibuat dalam tiga sesi. Di sesi pertama, peserta menerima paparan materi tentang “Memproteksi Perangkat Digital, Perlindungan Identitas, dan Data Pribadi di Platform Digital” dari Rachmat Cahyadi Ngiu, S.Kom., selaku Anggota RTIK Provinsi Gorontalo. 

Kelas kembali dilanjutkan dengan pemutaran video pengantar tentang rekam jejak digital sebelum masuk ke sesi kedua. Pemateri sesi kedua adalah Grysiana Rintani Mokodompit, S.Kom., selaku Jawara Internet Sehat Provinsi Gorontalo 2022. Grysiana membagikan paparan terkait Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital. 

Mengingat ada banyak kemungkinan kejahatan mengintai di ruang digital, sesi ketiga dibuat menjadi sesi praktik. Sesi ini dibuat khusus berdasarkan hasil survei pada pendaftaran online sebelumnya. Sesi ketiga dipandu oleh Julianur Husain selaku Jawara Internet Sehat Provinsi Gorontalo 2022.

Peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan saat mulai mengidentifikasi satu per satu aset digital yang dimiliki. Contoh pertanyaan sederhana dari peserta adalah, “Kak Julianur, WhatsApp itu termasuk media sosial atau aplikasi percakapan ya?” atau pertanyaan yang tidak kalah menarik seperti bagaimana mengatasi data pribadi yang sudah terlanjur tersebar di media digital. 

Beberapa peserta pun mengungkapkan apresiasinya terhadap Kelas Cekatan yang mampu memberi informasi terkait pentingnya menjaga keamanan data pribadi.

“Ini kali kedua saya ikut kelas tentang keamanan digital. Rasanya tidak ingin berhenti belajar apalagi hari ini ada praktik langsung bagi peserta. Saya jadi tertarik untuk mempelajari lebih dalam dan berdiskusi dengan Kakak-kakak dari Jawara Internet Sehat Gorontalo.” – Meilan Senewe, MC.

“Kakak-kakak pemberi materi membawakan materi dengan menyenangkan dan asik. Saya jadi terinspirasi untuk melakukan hal yang sama pada program yang sementara saya jalankan yakni, Gerakan Mengajar Desa. Saya ingin lebih banyak orang tahu tentang pentingnya menjaga Data Pribadi.” – Fardan Kono, Mahasiswa KPI.

“Saya ingin kelas-kelas seperti ini terus berlanjut. Menyasar lebih banyak orang dari banyak latar belakang. Saya akan mendukung kelas-kelas seperti ini untuk digelar di lebih banyak jurusan di Fakultas Usuluddin dan Dakwah.” – Dr. Andries Kango, M.Ag.

Semoga Kelas CEKATAN bisa melebarkan sayap ke lokasi dan target yang beragam agar makin banyak masyarakat Gorontalo yang cakap digital.  (ria)