
JaWAra Internet Sehat dan Relawan TIK Kota Cirebon berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon mengadakan literasi mengenai “Menjadi Netizen Pejuang Bersama Melawan Hoaks” bertempat di Co Working Space (CWS) Pendopo DKIS, pada Senin (06/09/21).
Upaya melawan Hoaks saat ini sudah menjadi hal krusial, perlu bagi kita sebagai individu untuk meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang disebar. Teliti dan saring sebelum sharing.
Turut hadir pada kegiatan ini diantaranya dari Relawan TIK Kota Cirebon, kawan-kawan DKIS, dan mahasiswa/i Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap menggunakan protokol kesehatan dengan batasan jumlah peserta.

HOAK SEBAGAI SENJATA KONFLIK DAN KONTESTASI POLITIK
Awal kemunculan Hoaks adalah saat-saat musim Pemilu, Muncul dalam bentuk Black Campaign dan Informasi yang menyerang pihak tertentu, yang dengan sengaja digunakan untuk mengelabui dan mengurangi kemungkinan lawan untuk menang.
Di Indonesia, Isu yang paling banyak digunakan adalah agama, rasial, dan ideologi, yang dikampanyekan baik secara online maupun offline. Saat ini dengan sangat nyata kita semua sadari bahwa, ancaman di dunia digital sangat nyata dampaknya, sudah banyak yang menjadi korban, salah satunya korban dari Hoaks. Tanpa pandang bulu hoaks bisa memberikan dampak diantaranya bagi Individu, Masyarakat bahkan sebuah Bangsa.
3 KATEGORI HOAKS
Hoaks juga bisa termasuk dalam jenis gangguan Informasi yang bertujuan untuk kebohongan dan niat untuk merugikan. Mengutip dari publikasi UNESCO berjudul “Journalism, Fake News and Disinformation” terbitan tahun 2018
mengkategorikan hoaks alias kabar bohong menjadi 3 (tiga) jenis: misinformasi, disinformasi dan
malinformasi.
” Hoaks selalu muncul pada momen-momen besar maupun kecil, seperti saat pandemi ini makin maraknya informasi hoaks yang tersebar, ada yang tentang Virus Coronanya, Vaksinya dan peristiwa-peristiwa lainnya yang bertujuan untuk kebohongan dan niat untuk merigikan, nah yuk kita sama-sama bisa saling hati-hati sebelum meenyebarkan informasi” terang Mahabatis Shoba pemapar sore itu.
“..dan jangan lupa stop Hoaks dikamu, mulailah cek fakta sebelum sebar” lanjutnya.
Ma’ruf Nuryasa AP selaku Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, yang mendukung program-program literasi kepada masyarakat, mengemukakan sedikitnya ada tiga yang harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada era ini yang harus dikuasai.
” Saya sangat mendukung Program ini, dan bahwa tantangan kedepan kita harus bisa kuasai diantaranya yaitu kemampuan IT, kemampuan bahasa asing, kemampuan komunikasi, terkait pemaparan tadi saya kembali ingatkan mengenai Hoaks adalah kewajiban kita itu, cek dulu beritanya lalu bisa share setelah mengetahui kevalidannya” ujar Ma’ruf.