Siapa yang tidak tergiur kejutan hadiah berupa uang atau mobil? Biasanya info semacam ini bertebaran melalui SMS maupun email dengan mengatasnamakan lembaga maupun perusahaan tertentu. Padahal, mereka berupaya mencuri data pribadi melalui link yang tidak resmi dari tautan yang diberikan pada pesan.

Jenis penipuan seperti ini, dikenal dengan istilah phishing. Teknik mengelabui seseorang dengan mengaku sebagai instansi resmi untuk mengambil data pribadi. Kejahatan ini membuka peluang terjadinya scamming, 

Agus Andira, JaWAra Internet Sehat asal Bengkalis. Riau, mengamati kejahatan online ini tidak ada habisnya. Masyarakat perlu dirangkul untuk memupuk kesadaran privasinya ketika berada di ruang digital.

“Rendahnya kesadaran dan kepedulian dalam memanfaatkan suatu platform, aplikasi dan sosial media setiap individu sehingga membuka ruang dan kesempatan cybercrime dan pelaku kejahatan untuk melakukan peretasan dan pencurian data,” ujarnya.

Ia melakukan langkah kecil untuk memperbaiki kondisi ini dengan mengadakan webinar “Assistancing and Strengthening Webinars ” Digital Literasi Education” di wilayah tinggalnya pada 23 September 2021. 

Peserta yang ikut pun tak tanggung-tanggung, sekitar 388 orang yang terdiri dari pelajar, guru, mahasiswa, dosen, instansi pemerintahan, UMKM, dan masyarakat umum dari berbagai sektor. 

Termasuk, kegiatan ini mendapatkan dukungan dengan kehadiran Kepala Pengurus POKJAR Universitas Terbuka Kabupaten Bengkalis, Ketua Yayasan Institut Agama Islam (IAI) Tafaqquh Fiddin Dumai Kota Dumai, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Siak dan Koordinator Pemberdayaan Komunitas TIK Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Peserta mendapatkan pemaparan menarik, mulai dari pentingnya menanamkan kewaspadaan untuk melindungi data pribadi, mengenal kejahatan online, bagaimana cara menyikapinya. Materi juga diperkaya tentang bagaimana menjaga keamanan digitalnya.

Meskipun terselenggara online, Agus bersyukur bahwa kegiatan ini mendapat apresiasi dari para peserta. Mereka meminta agar program ini terus berlanjut dalam meningkatkan kemampuan digital mereka. Termasuk mengoptimalkan platform media sosial untuk kebutuhan mereka. (ma/mt)

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels