Fiskal Purbawan, JaWAra Internet Sehat Jawa Tengah, memberikan pelatihan public speaking pada generasi muda agar dapat berkomunikasi dengan para lansia yang termasuk kelompok rentan, untuk dapat memahami literasi digital.

Ada banyak sekali potensi bahaya saat semakin banyak manusia terjun ke dalam dunia digital. Mulai dari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, penipuan digital, dan lainnya. Sudah banyak dari kita yang menjadi korban atas kondisi cepatnya arus informasi saat ini, yang tidak dibarengi dengan kemampuan literasi digital yang baik. Mereka yang menjadi korban, berasal dari berbagai rentang usia, termasuk diantaranya adalah kelompok lanjut usia (lansia).

Untuk diketahui bahwa kelompok lanjut usia (lansia) menjadi salah satu kelompok usia paling rentan. Hal ini dikarenakan minimnya edukasi literasi digital yang diperoleh, serta diperlukannya cara berkomunikasi yang sesuai dengan mereka. Ditambah lagi, mereka, para lansia ini, masih memerlukan lebih banyak waktu untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Berkaca pada kondisi tersebut, peran generasi muda termasuk diantaranya mahasiswa menjadi sangat penting untuk dapat mendampingi kelompok lansia agar mampu mencegah bahaya yang timbul dari dunia digital. Namun masih banyak anak muda yang belum berani atau tidak tahu bagaimana cara komunikasi yang baik dan efektif dengan mereka, para lansia.

Untuk itu, Fiskal Purbawan dari JaWAra Internet Sehat Jawa Tengah bersama Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang mengadakan Workshop Public Speaking dengan mengusung tema Bangun Kepercayaan Diri melalui Literasi Digital untuk Indonesia Makin Capak Digital. Hadir sebagai narasumber, yakni Safira Azmy Rifzika, yang menjelaskan berbagai bahaya yang mengintai di dalam dunia digital. Terutama dalam hal penipuan digital dan juga hoaks, yang sering diterima oleh kelompok lansia. Ia pun memaparkan beberapa contoh dari penipuan digital dan juga hoaks.

Perempuan kelahiran Demak ini pun menambahkan bahwa kita tetap harus fokus dan jeli saat menerima informasi hoaks atau penipuan. Meskipun sudah mengetahui berbagai jenis dan ragam dari bentuk bahaya dalam dunia digital.

“Terkadang kita bisa meleng seperti teman saya. Ia pernah kehilangan uang puluhan juta karena nggak fokus” ujar Safira Azmy.

Pemateri selanjutnya, yakni Bakti Fatwa Anbiya menjelaskan lebih dalam mengenai kemampuan berbicara. Ia pun menjelaskan akan bahaya dari miskomunikasi dengan sebuah video iklan. Kesalahan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan terjadinya keributan yang justru merugikan kedua belah pihak. Masih dalam paparannya, Bakti Fatwa Anbiya menjelaskan bahwa fungsi komunikasi tidak hanya memberikan informasi, namun juga dapat memberikan hiburan.

Menurutnya, komunikasi dengan kelompok rentan terutama lansia tidak bisa langsung diberikan pemahaman. Apalagi tentang permasalahan literasi digital yang masih belum kuat. Maka dari itu anak muda perlu melakukan beberapa pendekatan yang unik. Misalnya diberikan lawakan dalam penyampaiannya.

Kegiatan yang diadakan pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 tersebut dihadiri oleh 200 peserta. Salah satu peserta, yakni Tiara Miftahul Ulum mengaku senang dan tertarik dengan kegiatan ini. Menurutnya ia jadi makin tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan kelompok lansia.

Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang, Samsul Maarif, turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting, generasi muda perlu tahu kemampuan berkomunikasi dengan lansia.

Menurutnya pula, anak muda juga perlu aktif dalam membagikan informasi positif. Dan juga mencegah informasi negatif terutama ke kelompok rentan seperti kelompok lansia.

“Kegiatan seperti ini perlu semakin diperbanyak agar mahasiswa makin banyak update tentang dinamika dalam dunia digital mereka” tandasnya. (and)