Muh Ripay Tohamba, JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tenggara menyambangi pesisir Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara. Ia memberi warna baru bagi edukasi literasi digital dengan berbagai kegiatan menarik seperti posko dan tour literasi digital hingga fashion show.

Hembusan angin pantai menemani perjalan Ripay kali ini. Ada ribuan anak dan masyarakat menunggunya di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Desa ini dikenal dengan keindahan pesisir yang mengagumkan saat senja. Sepanjang perjalanan, ia disuguhkan pemandangan pulau dengan batu karang yang bergerombol, air yang jernih berpadu dengan hamparan pasir putih. 

Kehadiran Ripay bersama Gerakan Kendari Mengajar dan Sultra Island Care di Desa Wawatu bertujuan untuk melaksanakan literasi digital pesisir dengan tajuk AKURAT #Wawatu ‘Pesisir Cakap Digital’. Giat ini dilaksanakan selama 2 hari (27-28 Oktober 2022). Agenda kegiatan dikemas padat dan beragam yang bertujuan menumbuhkan kesadaran literasi digital bagi anak anak dan masyarakat umum.

Kegiatan diawali di sabtu pagi. Ripay memberikan edukasi literasi digital dalam bentuk permainan estafet posko dan tour literasi digital bagi adik-adik di SDN 8 Moramo Utara. Setiap posko menawarkan pengalaman berbeda yang menarik dengan tujuan mengenalkan literasi digital melalui dongeng, teori dan praktik yang dikemas dalam bentuk games. 

Seperti di posko hoaks, adik adik akan melakukan praktik mengidentifikasi hoaks dengan memilah informasi yang telah didapat. Dilanjutkan dengan bermain games bisik bisik tetangga yang bertujuan mengajarkan peserta bagaimana suatu informasi dapat berubah, mencari tahu sumber informasi dan menemukan titik kesalahan informasi. Ada juga kelas posko dongeng dimana adik-adik dikenalkan isu hoaks melalui rangkaian dongeng yang menyenangkan.

Lanjut agenda Sabtu sore, yang digelar di pesisir Desa Wawatu, tepatnya di Perpustakaan Apung Panre Dilao. Dengan fokus isu utama tentang hoaks, Ripay mengajak anak-anak dan remaja untuk mendengarkan dongeng dan melakukan diskusi ringan. 

Kegiatan pesisir cakap digital semakin semarak dengan adanya Pentas Seni Literasi Digital di Sabtu malam. Salah satu pertunjukan yang menarik adalah Fashion Show Literasi Digital. Kegiatan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri adik-adik untuk tampil di depan umum, juga sebagai bentuk campaign literasi digital yang berbeda dari biasanya. 

Ada sekitar 1.000 warga hadir di lokasi pentas seni diberi hiburan dan edukasi berupa fashion show literasi digital. Adik-adik membawa kain yang bertuliskan stop hoax, lawan cyberbullying, jangan asal sebar informasi dll.

Tepuk tangan meriah memenuhi area pasar yang menjadi lokasi pentas seni, sementara itu hanya berjarak 50 meter dari bibir pantai angin bertiup sepoi-sepoi menambah suasana pesisir semakin terasa.

Tidak hanya fashion show, malam pentas ini pun diisi oleh pembacaan puisi bertema hoaks dari adik-adik pesisir, nyanyi solo bertema lawan hoaks, pertunjukan angklung dan vokal grup. Lalu pentas seni ditutup dengan menonton film bertema hoaks.

Tibalah di minggu pagi. Kegiatan penutup Ripay bersama teman-teman. Agenda digelar di Pasar Wawatu. Ada banyak games edukatif yang dimainkan seperti puzzle literasi digital, ular tangga literasi digital dan kuartet literasi digital.

Gelar literasi digital untuk anak dan masyarakat pesisir yang dilakukan Ripay memberikan kesan yang mendalam. Adik-adik sangat antusias dan setelah fashion show mereka saling mengingatkan isu yang telah mereka kampanyekan.

“Senang sekali kak ada fashion show itu, kita tidak malu ditonton orang orang. Jadi sa tahu kalau hoaks itu sama saja berbohong, dan tidak boleh sembarang percaya informasi. Terima kasih kak,” tukas Putri peserta Fashion Show Literasi Digital.  (ria)