Registrations have closed.
BIJAK MERAWAT RUANG DIGITAL

BIJAK MERAWAT RUANG DIGITAL

85 85 people viewed this event.

Dalam upaya memperkuat kemampuan literasi digital di setiap lapisan masyarakat dibutuhkan kerja kolaborasi semua pihak. Dalam hal ini pesantren memiliki peran yang besar dalam memperkuat kemampuan literasi digital khususnya bagi para santri yang berada didalamnya.
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa kita tidak dapat menghindar dari kemajuan teknologi terutama dalam kaitannya dengan teknologi komunikasi yang memberikan kemudahan dalam mengakses segala bentuk informasi. Maka, santri pun tidak bisa menghindar bahkan menolak hadirnya teknologi komunikasi tesebut. Berbagai macam media sosial hadir disekeliling kita dan sudah sepatutnya Santri sebagai insan yang memfokuskan dirinya dalam literasi dan keilmuan agama, santri harus mengkaji dan memahami secara mendalam tentang ilmu-ilmu agar dapat diamalkan dan disampaikan kepada masyarakat. Santri harus jadi golongan yang mendamaikan dan memberi jalan keluar jika terdapat perbedaan dalam hal ubudiyah, bukan justru memprovokasi masyarakat agar bertambah benci kepada mereka yang berbeda pendapat hingga terjadinya kekacauan dan kekerasan.
Santri adalah generasi yang dipersiapkan sebagai kader yang mempunyai tingkatan keilmuan yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Oleh sebab itu santri harus mempunyai jiwa besar dalam menanggapi setiap issue yang beredar, tidak mudah terpancing apalagi sampai terprovokasi oleh pihak tertentu. Tetapi seorang santri yang cerdas harus mengkaji secara teliti setiap issue tersebut sebelum dia memilih terlibat di dalamnya. Santri juga tidak boleh memiliki sifat fanatik buta terhadap pendapat orang yang dekat dengannya saat menghadapi suatu masalah. sehingga membuat dirinya enggan mencari kebenaran tentang kebenaran yang sesungguhnya dari masalah tersebut.
Tidak hanya isu hoaks yang menjadi perhatian untuk dilawan, menjaga keamanan data privasi juga merupakan isu penting yang perlu menjadi perhatian di era digital saat ini. Data pribadi adalah sebuah atau sekumpulan data yang bersifat rahasia dan tidak boleh disebarluaskan tanpa persetujuan dari pemiliknya secara sadar. Salah satu contoh data yang menurut saya pribadi adalah Nomor Induk Kependudukan atau NIK. NIK merupakan identitas penduduk yang unik, tunggal, dan melekat pada masing-masing individu. Dengan mengetahui NIK orang lain, kita dapat teridentifikasi sebagai individu yang melekat pada NIK tersebut dan kita dapat mencari tahu data-data pribadi lainnya seperti alamat dan tanggal kelahiran. Data pribadi merupakan data yang berharga dan harus dijaga kerahasiaannya. Terlebih di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini yang banyak melakukan lalu lintas data di internet. Saat ini, data seakan menjadi modal utama bagi mesin untuk mempelajari diri kita agar mesin dapat menyesuaikan dan memberikan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Di satu sisi memang hal tersebut positif karena dapat menguntungkan kita dengan mudahnya mengakses hal-hal yang kita butuhkan. Akan tetapi jika kita tidak berhati-hati, bukan tidak mungkin jika data pribadi kita dicuri atau disalahgunakan oleh pihak lain. Di Indonesia sendiri, kasus-kasus penyalahgunaan data pribadi mulai banyak bermunculan pada tahun 2018 silam. Biasanya hal ini sering terjadi karena kelalaian pengguna yang tidak membaca secara rinci perizinan aplikasi sebelum menggunakan aplikasi tersebut.
Untuk itu, kegiatan literasi digital ini diselenggarakan dengan tujuan kerja kolaborasi dalam rangka memperkuat literasi digital di seluruh lapisan masyarakat.

 

Date And Time

07-11-21 @ 08:30 to
07-11-21
 

Location

 

Event Category

Share With Friends