Okky Puspitasari, Erhantya Gitta Mustika, dan Paramita Tri Ratna adalah JaWAra Internet Sehat dari Jawa Timur yang melakukan pendekatan pengasuhan digital untuk memperkenalkan dan mengembangkan literasi digital pada anak usia 2-6 tahun. Peserta kelas ini adalah para orang tua muda di Surabaya.

Membesarkan anak yang lahir dan tumbuh di era digital terbukti memiliki tantangan tersendiri. Telah banyak studi dilakukan untuk menemukan praktik pengasuhan yang bisa melindungi anak, mengelola keterlibatan mereka dengan internet dan media digital serta tentunya penggunaan gadget yang tidak bisa dihindari. Lalu, bagaimana mengedukasi anak usia dini agar cakap digital?

Pertanyaan inilah yang menjadi latar belakang program #SeriPengasuhanDigital gagasan JaWAra Internet Sehat Jawa Timur. Beberapa mitra kolaborasi serta komunitas pun diajak ikut terlibat, yaitu Keluarga Kita, Rangkul Surabaya, PAUD Anak Ceria, PUSPAGA Surabaya, She Radio, Ladang Lima, AIMI JATIM, Read Me Aloud Surabaya, IIP Suramadu, Babywearers Surabaya, dan Rumah Kumbang.

Adapun seri pengasuhan digital akan terbagi menjadi 3 sesi dan diselenggarakan secara berkelanjutan.

Sesi pertama dari seri pengasuhan digital berlangsung secara tatap muka dan online di Hotel Gunawangsa MERR Surabaya pada tanggal 10 September 2022 dengan topik bahasan “Anak Tertib Gadget”. Agenda utama sesi ini adalah memahami berbagai tantangan yang dihadapi anak saat menggunakan gadget sehingga orang tua bisa tahu cara mendampingi dan membimbing anak dengan baik.

Okky pun memberi contoh kasus, bahwa salah satu tantangan yang ditemukan pada kelompok usia 2-6 tahun adalah meniru kata-kata kotor dari berbagai aplikasi atau tontonan yang diakses di gadgetnya walau tidak tahu artinya. Nah, dengan memahami hal tersebut, orang tua dapat lebih waspada dan tidak mudah reaktif ketika mendapati anak mengeluarkan kata-kata kotor. 

Dibahas juga mengenai pentingnya membuat kesepakatan penggunaan gadget bersama anak agar anak dapat menggunakan gadgetnya dengan aman dan nyaman serta tidak berlebihan. Kesepakatan penggunaan gadget meliputi durasi berdasarkan panduan IDAI dan WHO dan mengelola konten yang boleh diakses dan tidak, salah satunya dengan menggunakan fitur parental control untuk memonitor dan menyaring konten.

Para narasumber yang hadir pun tidak main-main. Ada Ibu Thussy Apriliyandari, S.E., selaku Kabid Perlindungan Anak dan Perempuan yang menyampaikan materi tentang kasus-kasus yang muncul sebagai dampak penggunaan gadget yang tidak aman pada anak. Bpk Tomi Ardiyanto AP, S.Sos., M.si., selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB). Serta Bapak Theodore Baswara, S.Psi., sebagai narasumber dari PAUD Anak Ceria Unair

Deretan narasumber yang kompeten di bidangnya serta materi yang menunjang topik bahasan mampu membuat para peserta aktif dalam bertanya maupun berbagi cerita dan pengalaman seputar pengasuhan. Para orangtua juga tertarik dengan penggunaan aplikasi parental control untuk gadget anak.

Okky bercerita tidak sedikit peserta orang tua yang menyadari bahwa orang dewasa juga seringkali merasa kesulitan melepaskan gadgetnya. Di sisi lain mereka juga merasa tidak sendirian dalam menghadapi tantangan dan merasakan kebingungan yang sama. Terutama mengenai kebiasaan anak yang sulit dipanggil ketika sedang asyik dengan gadgetnya. Ada anak yang melewati kesepakatan dan ada juga yang tugas-tugas sekolahnya jadi terbengkalai.

Salah satu peserta bahkan berbagi cerita perjuangannya mengatasi adiksi gadget yang dialami sang anak. Beliau juga memberanikan diri berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mengatasi kondisi speech delay sebagai akibat dari adiksi tersebut. Ia dan keluarganya menjadi sangat berkomitmen dalam hal kesepakatan penggunaan gadget. 

Ia juga memberikan masukan yang bisa dipertimbangkan oleh peserta lainnya mengenai mengalihkan perhatian anak pada aktivitas bermain lainnya seperti beain balok, montessori play, sensori play, dan berbagai permainan fisik lainnya. Bagian terakhir acara yang dilanjutkan dengan format talkshow membuat peserta lainnya juga tidak segan dan lebih luwes untuk berbagi tips versi mereka.

Ketiga JaWAra Internet Sehat Jawa Timur berharap sesi pertama “Anak Tertib Gadget” dari seri pengasuhan digital ini dapat menjadi bekal sekaligus langkah awal bagi orang tua muda dalam memperkenalkan literasi digital sejak dini kepada si Kecil. 

Semoga melalui praktik pengasuhan digital yang dipelajari, diadopsi, dan diterapkan oleh orang tua maupun orang dewasa di sekitar anak, si Kecil dapat pula mulai mengembangkan pengetahuan dan kebiasaan digital yang bijak dan aman bagi dirinya di masa mendatang.

Sampai jumpa di #SeriPengasuhanDigital kedua dan ketiga! (ses)