I Komang Agus Widiantara, JaWAra Internet Sehat Bali, menyambangi Desa Tembok yang dikenal sebagai desa yang progresif, inovatif, dan kolaboratif sebagai desa sasaran program pengembangan literasi digital JaWAra Internet Sehat Bali. Desa ini terbilang berprestasi di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.
Program Desa Tembok Cakap, Tangguh, dan Berdaya di Era Digital khususnya ditujukan kepada pemuda dan komunitas pemuda lintas umat untuk memperkuat toleransi dan kebhinekaan di wilayah tersebut. Program ini ingin turut membantu menyediakan solusi terhadap isu-isu intoleransi di tengah dinamika masyarakat multikultur, etnis dan agama (SARA) yang sempat mengemuka pada April-Mei 2022 lalu.
Oleh karena itu, JaWAra Internet Sehat Bali mengajak serta pihak-pihak dari Prodi Ilmu Komunikasi Hindu (STAHN Mpu Kuturan Singaraja), Pemerintahan Desa Tembok, Siber Kreasi, Kominfo, dan tentunya ICT Watch sebagai mitra kolaborasi pada acara yang diselenggarakan tanggal 29 Agustus 2022 tersebut. Acara diadakan di Aula Desa Tembok Kecamatan Tejakula dan dihadiri oleh 100 peserta.
Tema Desa Tembok Cakap, Tangguh, dan Berdaya di Era Digital dipandang urgen dan penting dalam membuka wawasan generasi muda dan komunitas lintas umat di Desa Tembok, Buleleng. Belum lagi urusan politik identitas yang menguat jelang Pilkada juga maraknya perkembangan berita hoaks dan ujaran kebencian yang beredar secara berantai di WhatsApp (WA) warga sekitar.

Mengingat warga setempat secara umum belum memiliki kecakapan digital dan arif dalam merespon informasi yang berkembang di ruang maya. Maka kegiatan ini ingin mengisi bagian yang kosong tersebut, yaitu dengan menguatkan literasi dalam konteks digital masyarakat Desa Tembok.
Susunan acara program literasi digital meliputi dialog antar umat beragama, Workshop Literasi Digital Melawan Hoax, Pelatihan Membuat Konten, Workshop Jurnalisme Warga dan deklarasi desa toleran dalam bentuk Rumah Moderasi.
Selain para mitra kolaborasi, kegiatan ini melibatkan pemuda, komunitas, dan kelompok antar umat beragama di Desa Tembok, Tejakula, Buleleng. Rangkaian kegiatan ini pun berlangsung hingga 5 September 2022.
“Kegiatan literasi digital sangat penting agar masyarakat paham dan bijak dalam mengakses layanan informasi seperti media sosial, aktivitas belanja daring hingga bijak membagikan data pribadi di ruang maya. Karena keamanan dunia maya sedang tidak baik-baik saja,” kata Fasiliator Kegiatan dan jaWAra Internet Sehat Wilayah Bali I Komang Agus Widiantara disela evaluasi kegiatan Rabu (7/9/2022) di Desa Tembok Kecamatan Tedjakula, Buleleng.
Pelatihan literasi digital menjadi agenda acara yang pertama. Peserta diberikan pengenalan akan cara bermedia sosial dengan bijak dan kritis terhadap informasi di media sosial, kiat menghindari berita hoax, aman dalam menggunakan platform media sosial, hingga menumbuhkan sikap etika dan budaya digital yang positif dan produktif.
Kedua, pelatihan konten kreatif. Kegiatan ini mendorong para peserta untuk belajar membuat konten secara dasar dengan memanfaatkan perangkat komunikasi yang dimiliki, mengenalkan ragam aplikasi pembuatan konten, dan menumbuhkan mindset ‘konten kreator’ sehingga para peserta tidak saja sebagai konsumen informasi namun juga produsen informasi yang inspiratif, kreatif, dan inovatif.
Ketiga, jurnalisme warga. Kegiatan ini melatih para peserta untuk belajar menjadi seorang pewarta atau jurnalis warga yang tidak hanya bisa membangkitkan rasa ingin tahu, mengasah kepiawaian dalam menulis. Namun bisa menceritakan aktivitas dan potensi desa, mendorong partisipasi masyarakat untuk hal-hal yang sifatnya positif serta memberikan solusi yang membangun.

Hal yang tidak kalah penting, pelatihan ini mendorong budaya baca dan kultur kritis dalam merespons fenomena di lingkungan sekitar mereka. Bagaimana seharusnya seorang jurnalis warga menjadi sumber berita yang dapat melengkapi berita arus utama serta menyajikan konten bermuatan dengan perspektif terhadap realita dan bukan disalahgunakan untuk menebar ujaran-ujaran kebencian atau hoaks.
Keempat, dialog dan deklarasi moderasi beragama di Desa Tembok. Kegiatan ini membangun persamaan persepsi antar umat beragama di Desa Tembok agar tetap bisa membangun kehidupan yang rukun, saling menghargai, dan menghormati di tengah perbedaan. Agar antar umat beragama tidak mudah terprovokasi dengan ragam berita hoaks di media sosial yang berpotensi menyebarkan kabar intoleran dan permusuhan.
Pelatihan literasi digital yang digelar juga merupakan bagian dari rangkaian program Pengabdian Masyarakat dari Prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Sehingga menjadi atensi khusus bagi pihak Desa Tembok.
“Kegiatan ini sangat edukatif dan penting. Kolaborasi ini bagus dilakukan. Kami berharap bisa terlibat dalam kegiatan serupa lagi. Peran perguruan tinggi sangat strategis dalam pemberdayaan dan pencerdasan masyarakat,“ kata Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A.
Sementara itu Kepala Desa Tembok Dewa Komang Yudi mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh jaWAra Internet Sehat dan STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Menurutnya pelatihan tersebut penting dan relevan dalam membuka wawasan dan pemahaman digital khususnya anak-anak muda di Desa Tembok yang saat ini sudah terakses Internet secara merata.
“Kegiatan ini penting dalam memberikan pemahaman dan daya kritis mereka dalam merespon segala informasi di dunia maya. Jadi kami harapkan warga tidak lagi jadi korban hoaks ataupun beragam penipuan yang marak terjadi, ” ucap pimpinan desa tersebut.
Pihaknya berharap kegiatan ini tidak berhenti di sana saja dan akan berupaya menggelar kegiatan serupa. Memfasilitasi ruang edukasi literasi digital yang baik dan berkelanjutan dalam merespons perkembangan internet dengan masifnya konten positif maupun negatif. Misalnya, dengan menyiapkan pojok kreatif pemanfaatan digital dan taman baca sehingga masyarakat bisa mengasah literasi dengan baik.
Adapun para narasumber yang terlibat dalam kegiatan tersebut, di antaranya I Gusti Aan Darmawan (content creator), Roni Han Wasisto (Dosen STAHN Mpu Kuturan Singaraja), Wiwik Eka Putri (pegiat literasi), Ketut Yuni (STAHN Mpu Kuturan Singaraja), I Putu Mardika (jurnalis), dan Made Bagus Andi Purnomo (jurnalis). (ses)