M. Adi Bagus Tri Prastiyo, JaWAra Internet Sehat Kalimantan Selatan, membuktikan bahwa membangun kesadaran akan pentingnya keamanan data pribadi tidak harus melalui kegiatan formal. Lewat diskusi santai pun bisa.

Dari satu kantor ke kantor yang lain, M. Adi Bagus Tri Prastiyo selaku JaWAra Internet Sehat Kalimantan Selatan, bermitra dengan Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan, memberikan edukasi dalam bentuk obrolan santai/diskusi. Kegiatan tersebut dilakukannya di sejumlah Kantor Bawaslu Kabupaten/Kota se-Provinsi Kalimantan Selatan. Peserta di setiap kantor mungkin hanya beberapa orang saja, namun beberapa orang tersebutlah yang kelak menjadi pelopor keamanan data pribadi khususnya dalam lingkup pekerjaannya. Dari mereka, informasi akan perlindungan data pribadi tersebut diteruskan, hingga memberikan manfaat.

Kegiatan bertajuk Roadshow Diskusi dan Pemilihan Pelopor Keamanan Digital ini berawal dari keresahan, Adi- penyelenggara kegiatan- yang memperoleh info dari group WhatsApp Staf Bawaslu terkait adanya salah satu akun official sosial media Bawaslu Provinsi yang menurut keterangan pelapor telah diretas. Berdasarkan kronologis kejadian, rupanya pengelola akun official media sosial Bawaslu Provinsi sempat mendapatkan Direct Message dari akun dengan nama Instagram. Kejanggalan terlihat di sini, dimana akun tersebut tidak memiliki tanda verified/tanda centang, yang menunjukkan benar bahwa itu akun terpercaya. Singkat cerita, akun tersebut meminta akses untuk masuk ke akun yang dikelola, dan terjadilah peretasan akun.

Kejadian tersebut membuat salah satu perwakilan JaWAra Internet Sehat Kalimantan Selatan ini membulatkan tekad untuk memberikan edukasi kepada mereka. Adalah hal yang penting untuk mengedukasi mengenai keamanan data pribadi sebagai bentuk pencegahan akan potensi kejadian serupa yang dapat menimpa siapa saja di lingkup Bawaslu kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Menariknya, gayung bersambut, apa yang hendak Adi lakukan, rupanya bertepatan dengan agenda distribusi peralatan podcast yang dilaksanakan oleh Bawaslu ke kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. Atas kondisi tersebut, maka dilakukanlah edukasi secara luring dari satu kantor ke kantor yang lain, pada berlangsung pada 14 September 2022. Di mana pada pelaksanaannya, ditargetkan setidaknya 1 orang di tiap kantor yang mendapatkan edukasi. Namun tanpa disangka, dari seluruh kantor yang didatangi, tercatat total ada 23 peserta yang mengikuti diskusi.

Berkat dukungan dari Kepala Sekretariat beserta jajaran Kabag di lingkungan Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan, dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, maka diperoleh 6 orang pelopor digital security dari 6 kabupaten/kota dan 2 dari bawaslu provinsi. Dalam pelaksanaan edukasi tersebut, adapun instrumen ia gunakan untuk dapat mengukur pelaksanaan edukasi, yakni diskusi lisan, kuesioner online dan praktik. Harapannya, melalui edukasi akan pentingnya perlindungan data pribadi yang digelarnya ini, hal-hal yang tidak diinginkan termasuk upaya peretasan akun tidak lagi terjadi.

Mereka, para pelopor keamanan data pribadi, lebih aware lagi dalam menjaga privasi, serta melindungi segala hal yang ada kaitannya dengan profesi yang dijalankan saat ini. Tentu saja, mereka pun menjadi contoh bagi pihak lainnya untuk cakap digital. (ah)