Privasi dan perlindungan data pribadi menjadi salah satu isu yang sangat krusial di mana pun, termasuk di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Hal ini diakui oleh Subhan Azharullah, JaWAra Internet Sehat asal NTB. Tak sedikit masyarakat yang sadar akan pentingnya privasi.

Ia mengatakan, masih ada saja orang yang menyebarkan data pribadi di dunia digital. Contoh kecilnya, jika ada yang menemukan KTP atau identitas lainnya, sebagian orang tak pikir panjang mengunggahnya di media sosial tanpa mensensor NIK dan data pribadi lainnya.

Berangkat dari kasus kecil ini, Subhan merasa penting untuk mengedukasi masyarakat NTB tentang pentingnya menjaga privasi untuk melindungi data pribadi. 

Akhirnya, Subhan berinisiatif membuat workshop literasi digital yang bertajuk  “Pokdarwis Kecamatan Lunyuk Sehat Berinternet”

Ia pun menyisir Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di salah satu Kecamatan di Kabupaten Sumbawa, yaitu Kecamatan Lunyuk. Sedikit informasi, pada 1977 pernah terjadi tsunami di Kecamatan Lunyuk dan menelan korban ratusan jiwa. 

Pokdarwis sebagai unsur yang terdekat dengan masyarakat, diharapkan mampu menjadi duta informasi untuk menyebarkan materi yang diperoleh melalui program ini. 

Di samping soal isu data pribadi, Subhan juga memberi literasi tentang isu hoaks. Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Lunyuk begitu majemuk, mulai dari berbagai suku, agama, dan ras. Terkadang masyarakat mudah tersulut oleh isu intoleransi.

Subhan mengakui, untuk masuk ke dalam isu ini agak sulit mendapatkan antusiasme peserta lantaran Pokdarwis biasanya terfokus pada sektor pariwisata. Setelah berjalannya acara, ternyata para peserta menyambut materi yang disampaikan secara positif.

“Dampak positif yang sangat terlihat jelas yaitu, perubahan perilaku dari anggota Pokdarwis dalam hal melawan hoaks dan menjaga data pribadi di dunia digital. Seperti yang diceritakan oleh Ketua Pokdarwis, anggota mereka saat ini aktif menyebarkan apa yang telah mereka dapatkan saat workshop,” ujar Subhan.

Subhan memaparkan materi edukasi, seperti melakukan verifikasi dua langkah dan mengamankan kata sandi sebagai cara melindungi data pribadi. Tak hanya itu, Subhan juga mempraktikkan cara-cara untuk memvalidasi informasi hoaks.

Setelah penyelenggaran workshop, salah satu peserta yang akrab disapa Bli Eko mengungkapkan, workshop ini sangat penting bagi dirinya. Terutama untuk menelaah lagi berita yang belum jelas kebenarannya dan tidak menyebarkan berita hoaks sehingga masyarakat tidak mudah terpancing hoaks yang menyulut perpecahan di Kecamatan Lunyuk. (ma/mt)