Muhammad Ripay Tohamba, JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tenggara memberi bekal literasi digital pada adik-adik binaan LPKA Kelas II Kendari. Edukasi literasi digital yang dikemas menarik dan menyentuh hati, menjadikan mereka percaya diri dan siap lebih berarti saat kembali ke masyarakat nanti.
Penting bagi siapa saja untuk mendapatkan edukasi terkait literasi digital, terutama bagi mereka yang sehari-harinya tidak terlepas dari dunia digital. Entah itu saat berkomunikasi dengan orang lain lewat panggilan telepon maupun pesan singkat, menikmati hiburan di internet (film, game, dan lainnya). Dari berbagai rentang usia, anak merupakan kelompok rentan bagi fenomena pesatnya kehidupan digital saat ini.
Dengan mudahnya, anak dapat menjadi sasaran kejahatan dunia maya jika mereka tidak terproteksi sejak dini dengan pengetahuan yang memadai. Demikian pula dari perilaku mereka sendiri, jika tidak bijak, maka berpotensi menimbulkan dampak yang buruk.
Data yang dirilis oleh Kominfo pada tahun 2021, indeks literasi digital di Sulawesi Tenggara berada pada urutan 6 terbawah dari 34 provinsi. Guna meningkatkan indeks literasi digital dan pemahaman terkait isu literasi digital, maka adalah hal yang penting untuk memberikan edukasi atau memberi bekal literasi digital, termasuk pula bagi adik-adik binaan LPKA Kelas II Kendari.
Kondisi mereka yang menyebabkan harus mendapatkan pembinaan, tidak bertemu masyarakat pun tak terpapar dunia digital untuk beberapa waktu lamanya. Sudah tentu menjadi alasan agar diberi bekal literasi digital sebelum kelak kembali ke masyarakat.

JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tenggara, lewat salah satu perwakilannya, Muhammad Ripay Tohamba, berkolaborasi dengan Gerakan Kendari Mengajar menggelar edukasi literasi digital pada adik-adik binaan LPKA Kelas II Kendari pada beberapa hari yang lalu, tepatnya 10 September 2022. Acara bertajuk Literasi Digital Ceria LPKA Kelas II Kendari tersebut melibatkan sebanyak 64 adik-adik binaan dengan rentang usia 14-18 tahun, yang berasal dari 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara.
Kegiatan yang dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Lembaga Pembinaan Anak Khusus (LPKA) Kelas II Kendari, Efendi Wahyudi, A.Md.IP.,S.Sos., M.Si, ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan komunitas cerdas. Lebih dari itu, juga untuk membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di Era Industri 4.0.
Mereka adik-adik binaan yang menjadi peserta Literasi Digital Ceria LPKA Kelas II Kendari diharapkan dapat memproses berbagai informasi, memahami pesan, dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam kaitannya saat terpapar media digital kelak. Jauh sebelum kembali berbaur dengan masyarakat, mereka telah memiliki bekal literasi digital, terutama 4 pilarnya (kecakapan, keamanan, etika ,dan budaya digital).
Kegiatan akhir pekan yang berlangsung di LPKA Kelas II Kendari tersebut dikemas menarik, dalam bentuk talkshow dan Focus Group Discussion (FGD). Sesi talkshow diisi oleh dua narasumber dengan gender yang berbeda, yakni Kak Ripay (JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tenggara) dan Ukhti Ade (Influencer). Adik-adik binaan yang menjadi peserta terkagum-kagum pada bagaimana para narasumber memaparkan materinya. Interaksi yang lepas, obrolannya yang renyah, benar-benar menampakkan bagaimana tidak canggungnya narasumber kepada adik-adik dengan latar belakang sebagai ‘adik binaan’. Cara penyampaian materi yang menyentuh hati, membuat adik-adik merasa diistimewakan, dan percaya bahwa mereka punya arti.
Sesi Focus Group Discussion (FGD) tak kalah serunya. Para peserta dibagi menjadi 6 kelompok, dimana tiap kelompok akan membahas berbagai isu literasi digital. Mulai dari hoaks, cyberbullying, hingga pornografi. Hasil diskusi tersebut kemudian dipresentasikan di hadapan seluruh peserta. Dari kegiatan yang dilaksanakan tersebut, ditemukan masih banyaknya dari mereka yang belum bisa membaca, padahal sudah berusia 14 tahun ke atas.
Adalah hal yang penting untuk memberi bekal literasi digital bagi adik-adik binaan LPKA Kelas II Kendari, agar kelak mereka dapat memanfaatkan media digital dengan bijak, pun siap terjun kembali ke masyarakat menjadi sosok yang lebih berarti. (and)