BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Pengenalan informasi hoaks dan praktik langsung menulis karya ilmiah, merupakan bekal utama bagi mahasiswa agar dapat terampil dalam mengenali informasi di era digital. Hal tersebut disampaikan Ketua Prodi S1 PAI  UIN Antasari, Dr Hj Suraijiah, M Pd saat memberikan sambutan pada pembukaan Seminar Literasi Digital dan Workshop Pelatihan Karya Ilmiah

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh HMJ PAI  UIN Antasari Banjarmasin, didukung oleh Jawara Internet Sehat 2022 dan Yayasan Titik Fokus Karya. Acara terpusat di Gedung Olahraga dan Seni UIN Antasari Banjarmasin.

“Apalagi karya ilmiah itu merupakan salah satu tugas rutin dalam perkuliahan,” katanya, Kamis (1/9/2022).

Pada kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa itu, Muhammad Ridha selaku narasumber dan juga Jawara Internet Sehat 2022 mengungkapkan urgensi informasi yang valid dalam penulisan karya ilmiah.

Menurutnya di era digital, sumber rujukan favorit dalam menulis karya ilmiah bagi mahasiswa adalah internet meski tidak selalu valid. Oleh karena itu, kemampuan mengenali informasi hoaks dan memutus mata rantai penyebarannya menjadi penting.

“Ada banyak informasi menyesatkan, yang dibungkus rapi seakan valid, baik misinformasi, disinformasi dan malinformasi,” jelasnya

Lebih lanjut, Ridha juga menyampaikan ketika menulis suatu karya ilmiah, baik makalah, artikel jurnal, atau sejenisnya maka pastikan data atau informasi yang digunakan adalah informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga menurutnya sangat tidak mungkin satu karya ilmiah, berisi informasi yang tidak valid atau hoaks.

Dalam kegiatan itu Ridha mengimbau agar mahasiswa bisa menggunakan informasi, atau data yang sumbernya jelas. Misalnya menggunakan informasi dari youtube atau narasi di facebook, maka perlu dipastikan dari channel resmi atau akun asli seorang pakar.

“Selain itu, ketika menemukan suatu informasi di internet, meskipun judul dan narasinya sinkron, datanya tidak aneh-aneh tapi sumber rujukannyanya tidak jelas, penulisnya tidak jelas sebaiknya juga jangan digunakan,” terangnya.

Sementara itu Ketua Panitia, Juraida Shalelah mengungkapkan bahwa kegiatan seminar dan workshop ini dilaksanakan agar  mahasiswa baru S1 PAI dapat memahami sistematika penulisan karya ilmiah. “Supaya mahasiswa bisa menuangkan gagasan melalui karya tulis ilmiah dan paham dengan baik cara menulis karya ilmiah,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)





Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Cegah Informasi Hoaks, PAI UIN Antasari Banjarmasin Ajak Mahasiswa Baru Kenali Informasi Era Digital, https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/09/01/cegah-informasi-hoaks-pai-uin-antasari-banjarmasin-ajak-mahasiswa-baru-kenali-informasi-era-digital?page=2.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: M.Risman Noor