Berinternet dengan sehat dan nyaman tentu bisa dilakukan. Salah satu caranya dengan menjaga sikap di media sosial dan tidak mudah terprovokasi hoaks. Belum lagi di masa pandemi ini banyak sekali misinformasi yang bertebaran sehingga memancing beragam pertentangan di sosial media.
Memahami peredaran misinformasi khususnya mengenai isu COVID-19, duo JaWAra Internet Sehat perwakilan Jawa Barat, segera bergerak mengedukasi masyarakat. Suhartina dan Tiara Lestari, melanjutkan roadshow workshop literasi digital keempat kalinya di Kabupaten Bekasi dengan tajuk “Nyok, Maen Internet yang Bener!” pada 17 Oktober 2021.

Kali ini, acara terselenggara di Kantor Sekretariat RW 032 Perumahan Papan Indah 2, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.
Jika pada workshop sebelumnya peserta yang hadir hanya sekitar 50 orang, kali ini antusiasmenya meningkat jadi 90 orang dari berbagai kelompok usia. Acara terasa lebih hidup di acara edukasi literasi digital lintas generasi.
Salah satu materi yang disampaikan Suhartina dalam workshop kali ini adalah “Etika Bermedia Sosial”. Ia menyampaikan, hidup di media sosial sama seperti di dunia nyata, kita perlu menjaga sikap dan tutur kata selama di dunia daring.
“Di era sosial media yg begitu intens ini, peribahasa bukan lagi mulutmu harimaumu, tapi jarimu harimaumu. Maka sudah seharusnya ketika berada dalam ruang sosial media, jari juga harus dikendalikan dan tetap menggunakan etika selayaknya di dunia nyata,” ujar Suhartina.
Tak hanya materi soal etika bermedia sosial, Tiara sebagai JaWAra Internet Sehat pun menyampaikan pentingnya memahami hoaks dan saring sebelum sharing. Ia mengingatkan untuk memeriksa kebenaran informasi sebagai cara mencegah hoaks. Mengingat hoaks berdampak negatif mulai dari pertikaian hingga perpecahan.
Dalam sesi workshop, ada seorang peserta yang bercerita pernah menyebar hoaks, karena ia tak menyadari informasi yang dibagikannya adalah berita bohong dan tidak mengklarifikasinya. Namun, setelah mengikuti sesi ini ia menyadari betapa pentingnya untuk mengecek kembali kebenaran informasi, supaya kesalahannya tak terulang lagi.
Workshop lintas generasi yang diikuti remaja dan orang tua ini membawa nilai kebaikan untuk menambah kewaspadaan terhadap berita bohong, terutama di masa pandemi ini. (ma/mt)